DEMOCRAZY.ID - Jubir Timnas AMIN Hasreiza atau dikenal Reiza Patters menanggapi pernyataan Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana yang menyebut food estate bukanlah proyek gagal dan hanya perlu evaluasi.
Reiza tak memungkiri, food estate memerlukan evaluasi mendalam.
Namun, cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan segera menghentikan proyek tersebut.
“Ya, perlu evaluasi besar-besaran dengan menghentikannya segera,” katanya, Senin (22/1/2024).
Dirinya menegaskan bahwa alih-alih memperbaiki dan menyempurnakan proyek food estate seperti yang dikatakan Ari, pemerintah mestinya kembali fokus mendorong produksi petani dalam negeri.
“Negara harus kembali fokus pada mendorong produksi petani Indonesia dengan dukungan penuh dari negara,” ujarnya.
Reiza lantas menjelaskan bahwa jika paslon 01 terpilih, maka kebijakan utamanya adalah menghentikan food estate dan memberikan dukungan maksimal kepada petani Indonesia agar bisa menjadi tulang punggung ketahanan serta kedaulatan pangan nasional.
“Jika Mas Anies dan Cak Imin menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029, kita akan pastikan Food Estate dihentikan,” ujarnya.
“Kita akan dukung petani Indonesia untuk bisa maksimal menghasilkan produksi pertanian mereka sebagai tulang punggung kedaulatan pangan dan defisit produksi pertanian di negeri ini,” imbuhnya.
Menutupi Kegagalan Rezim Jokowi
Reiza Patters menilai pujian calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, untuk food estate dengan menyebutnya sebagai proyek sukses adalah cara untuk menutupi kegagalan Pemerintahan Joko Widodo.
Lebih lanjut, Reiza menjelaskan bahwa food sstate hanya untuk menutupi kegagalan Pemerintahan Jokowi dalam memberdayakan petani Indonesia dan mengurangi impor pangan dari luar negeri, yang notabene merupakan janjinya dalam dua kali pemilihan presiden sebelumnya.
“Food estate itu hanya untuk menutupi kegagalan rezim ini dalam mewujudkan janjinya pada rakyat Indonesia untuk mengurangi Impor pangan dari luar negeri,” katanya.
Reiza menjelaskan bahwa food estate yang dijadikan contoh keberhasilan oleh Gibran di Gunung Mas Kalimantan Tengah justru merupakan contoh nyata kegagalan proyek ini.
Mulai dari perencanaan dan pelaksanaannya, hingga menjadi monumen fisik soal perusakan lingkungan atas nama pembangunan nasional.
Dirinya lantas menyebut kebijakan yang diambil Pemerintahan Jokowi justru bertolak belakang dengan persoalan yang mereka gembor-gemborkan untuk memuluskan proyek food estate.
Mereka malah menihilkan peran petani Indonesia yang perlu didukung penuh, dan memilih mengalokasikan anggaran besar hanya untuk membangun kota baru IKN yang tidak ada urgensinya untuk ketahanan pangan.
“Bayangkan saja, Kementerian Pertahanan bersama dengan mitra pelaksananya mematok lahan warga seenaknya dan lahan-lahan yang selama ini justru menjadi bagian dari ekosistem lingkungan yang sehat,” ucapnya.
“Pembabatan hutan di sana membabibuta, sehingga merusak hutan penahan air yang menyebabkan banjir seringkali datang menjadi bencana untuk warga,” imbuh Reiza.
“Krisis pangan di Indonesia hampir tidak ada karena defisit produksi pangan kita selalu ditutupi dengan impor,” katanya lagi.
“Bukannya memberdayakan petani, justru mendorong pertanian berbasis korporasi dengan food estate yang diduga hanya menguntungkan korporasi kroni mereka sendiri,” lanjutnya.
Karena itulah, Reiza menekankan bahwa food estate mesti segera dihentikan.
Ketimbang melanjutkan proyek ini, sudah waktunya pemerintah untuk berfokus pada petani Indonesia demi mewujudkan ketahanan pangan di masa depan.
Contract Farming
Reiza Patters memastikan bahwa food estate akan dihentikan dan para petani bakal diberdayakan jika paslon nomor urut 01 memenangkan Pilpres 2024.
“Jika Mas Anies dan Cak Imin menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029, kita akan pastikan Food Estate dihentikan. Kita akan dukung petani Indonesia untuk bisa maksimal menghasilkan produksi pertanian,” tegasnya.
Adapun cara untuk mendukung petani itu, salah satunya, ialah melalui Contract Farming.
Program ini memastikan bahwa petani akan mendapat nilai tukar yang baik dan menguntungkan dari hasil buminya.
Tidak hanya itu, Reiza juga memastikan bahwa paslon 01 akan menyediakan pupuk, bibit, serta obat tanaman yang cukup, terjangkau, dan mudah untuk petani secara kuantitas maupun kualitas.
Juga, menyediakan lahan negara untuk petani Indonesia sebagai bentuk ektensifikasi pertanian dan reforma agraria.
Pemerintah, sambung Reiza, nantinya juga akan memberdayakan petani Indonesia dengan mendorong pendampingan dan menperbanyak penyuluh pertanian di desa-desa.
Dengan begitu, diharapkan mereka bisa menjadi tulang punggung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
“Kita butuh perubahan signifikan untuk memperbaiki keadaan bangsa ini yang porak poranda selama 10 tahun terakhir,” tutupnya.
Sumber: Tribun