DEMOCRAZY.ID - Pendiri LQ Indonesia Law Firm, Alvin Lim, kembali melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan.
Kali ini, ia membongkar soal dugaan 'permainan' oknum lapas dan rutan.
Dikutip dari tayangan YouTube QUOTIENT TV, Alvin Lim nampaknya cukup kesal dengan pernyataan Menkumham Yasonna Laoly yang menyebutnya orang gila.
Adapun pernyataan itu dilontarkan Yasonna saat menanggapi pengakuan Alvin Lim soal Ferdy Sambo yang tidak ditahan di Lapas Salemba.
"Kemarin ini sudah heboh masalah Ferdy Sambo. Sebenarnya ketika saya bicara Ferdy Sambo saya tidak bicara tentang spesifik, tetapi tentang kejadian oknum-oknum yang ada di lapas," katanya dikutip pada Senin, 8 Januari 2024.
Menurut Alvin, ia ingin mengungkap tentang betapa rusaknya penegakan hukum di Indonesia, utamanya yang terjadi di balik lembaga pemasyarakatan atau lapasdan rutan.
"Saya berharap tadinya bahwa saya bisa didengar pemerintah, tapi kalian bisa lihat, pemimpin tertinggi dari lapas, yaitu Menkumham Yasonna ketika ditanya malah menjawab Alvin Lim itu orang gila," tuturnya.
Tak terima dengan pernyataan Yasonna, Alvin lantas membeberkan sederet dugaan adanya kebobrokan di dalam lapas.
"Saya bersyukur sih dibilang orang gila sama Menteri Yassona, tapi yang pasti saya bukan gila kekuasaan dan nggak gila jabatan. Beda sama orang-orang yang saking gila jabatan, haus jabatan sehingga dia lupa akan tugasnya dalam penegakan hukum."
Kemudian, pria yang dikenal berprofesi sebagai pengacara itu menuding soal adanya 'permainan' di dalam penjara.
"Kalau sebelumnya dengan cerita dari Uya Kuya terus Tio Pakusadewo, itu cuma kulit luarnya. Saya akan kasih tahu borok-boroknya sampai tulang-tulangnya," kata dia.
Pertama, lanjut Alvin soal modus klinik atau rumah sakit di dalam lapas dan rutan. Menurutnya, itu bukan hanya untuk esek-esek saja, tapi itu adalah tempat pelanggaran HAM.
"Itu adalah sarang pemerasan."
Tak hanya itu saja, Alvin Lim juga memperlihatkan dugaan bukti chat, bahwa dirinya diperas oknum Lapas Salemba dengan kisaran Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per minggu.
Modus yang digunakan beragam, mulai dari alasan pulang kampung hingga ada tamu dan acara.
Namun demikian, sederet tudingan tersebut belum terkonfirmasi.
Sumber: VIVA