DEMOCRAZY.ID - Di media sosial, muncul gerakan "salam 4 jari", yang bisa diartikan sebagai bersatunya pendukung paslon 01 Anies-Imin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud.
Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia—partai pendukung paslon 02 Prabowo-Gibran, menanggapinya dengan santai.
"Tidak apa-apa. Sesuai pesan Pak Prabowo, kita kampanye bersih, tidak curang, fair, dan tidak serang personal," kata Grace, Sabtu (27/1).
Gerakan "salam 4 jari" itu dinarasikan sebagai cara untuk mengalahkan paslon 02, juga sebagai perlawanan untuk atas potensi paslon 02 memaksakan Pemilu berlangsung satu putaran. Grace pun tidak begitu khawatir.
"Khawatir yang proporsional saja, kami juga mengajak semua kader partai pengusung, relawan, pendukung, untuk bergerak meyakinkan orang-orang di sekitar mereka," katanya.
Sebuah ajakan salam 4 jari sebagai ekspresi politik bukan Prabowo-Gibran dari @johnmuhammad_
— gitaputrid (@gitaputrid) January 26, 2024
Dahsyat!#SatuTigaTambahKita pic.twitter.com/AUErRwdNwX
Koalisi Anies-Ganjar di Putaran Kedua Berpeluang Menangkan Pilpres, Pakar Politik: Publik Merasa Pemilu Tidak Netral!
Pakar politik, Prof Asrinaldi dari Universitas Andalas menjelaskan jika terjadi putaran kedua, koalisi Anies Baswedan - Ganjar Pranowo berpeluang untuk memenangkan pertarungan Pilpres 2024.
Koalisi Anies Baswdan - Ganjar Pranowo bisa menjadi ancaman berbahaya untuk mengalahkan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
"Kalau Pilpres dua putaran, saya menyakini gabungan paslon 01 dan 03 menang," ucap Prof Asrinaldi.
Prof Asrinaldi memiliki 3 alasan kuat meyakini jika koalisi Anies Baswedan - Ganjar Pranowo akan menjadi poros kuat untuk memenangkan Pilpres 2024.
Yang pertama, Asrinaldi menilai para pendukung Prabowo-Gibran memiliki peluang untuk berpindah haluan pada putaran kedua.
Lalu, adanya dugaan campur tangan Jokowi pada kubu Prabowo-Gibran dapat mempengaruhi kepercayaan publik atas ke netralitasan sang Presiden.
Menurutnya, publik bisa saja memutuskan mengalihkan dukungannya ke paslon lain karena menganggap pemilu tidak lagi netral.
"Publik bisa saja berpindah ke pasangan lain karena merasa pemilu tidak netral," jelasnya.
Dan yang terakhir adalah adanya kekuatan PDI-P yang memiliki basis massa yang begitu kuat di akar rumput.
Asrinaldi menjelaskan bahwa PDI-P merupakan partai besar yang kuat, bahkan sebelum adanya Jokowi.
Bahkan PDI-P berhasil menunjukkan kekuatannya dengan memenangkan beberapa kali Pemilu.
"Perlu diingat, sebelum ada Jokowi PDI-P ini sudah kuat, bahkan beberapa kali pemilu partai ini menang," tegasnya.
Menurutnya, perpindahan dukungan dari massa PDI-P ke kubu Prabowo-Gibran tidak terlalu signifikan.
Lebih lanjut, Asrinaldi mengungkapkan bahwa pendukung partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut dikenal setia dan loyal.
3 alasan tersebut yang membuat Asrinaldi meyakini koalisi Anies-Ganjar akan memenangkan Pilpres 2024.
Sumber: Kumparan