POLITIK

Media Asing Sorot Pilpres, Bukan Anies-Prabowo-Ganjar Tapi Sosok Ini

DEMOCRAZY.ID
Januari 26, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Media Asing Sorot Pilpres, Bukan Anies-Prabowo-Ganjar Tapi Sosok Ini

Media Asing Sorot Pilpres, Bukan Anies-Prabowo-Ganjar Tapi Sosok Ini


DEMOCRAZY.ID - Pemilihan presiden (pilpres) RI masih terus menjadi sorotan media asing. Namun kali ini bukan calon presiden (capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.


Sorotan kini ditujukan ke Tom Lembong. Media Malaysia The Star mengutip media lokal misalnya, menulis artikel dengan judul "Who is Indonesia's post-debate social media star Thomas Lembong?".


"Namanya hanya disebutkan dua kali dalam debat pemilu keempat pada Minggu ... namun kehadiran Thomas Lembong masih bergema jauh setelah calon wakil presiden selesai," tulis media tersebut, dikutip Jumat (26/1/2024).


"Para analis telah mengamati bahwa debat wakil presiden kedua dan terakhir pada tanggal 21 Januari antara Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD dipenuhi dengan serangan pribadi dan bukan argumen mengenai pro dan kontra dari kebijakan para kandidat di bidang energi, sumber daya alam dan reforma agraria," tambahnya.


"Dalam suatu kesempatan, Gibran melontarkan pembelaan agresif terhadap kedua rivalnya tersebut menanggapi pernyataan Muhaimin tentang dirinya: "Mungkin Gus (saudara) Muhaimin juga kurang paham dengan pertanyaan yang diajukannya kepada saya. Mungkin dia dapat contekan dari Tom Lembong," muatnya.


Dipaparkan pula bagaimana sosoknya. Mulai dari nama lengkap, Thomas Trikasih Lembong, pekerjaannya yang seorang ekonom hingga pengalamannya tinggal di Jerman, hingga masuk ke Harvard dan lulus pada tahun 1994


"Thomas pertama kali terjun ke bidang ekonomi pada tahun berikutnya di divisi ekuitas di Morgan Stanley cabang Singapura. Pada tahun 1999, beliau bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia," tambah The Star.


"Beliau memulai debut publiknya pada tahun 2000, ketika ia ditunjuk sebagai wakil presiden senior Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang didirikan pada tahun 1998 untuk merehabilitasi industri perbankan Indonesia setelah Krisis Keuangan Asia tahun 1997-1998," muat media itu.


Diulas juga bagaimana Tom Lembong kembali ke sektor swasta pada tahun 2002. Disebut ia mengelola berbagai perusahaan hingga penunjukannya pada tahun 2012 sebagai komisaris PT Graha Layar Prima, operator jaringan bioskop BlitzMegaplex, yang sekarang bernama CGV Cinemas.


"Pada tahun 2013, ia menjabat sebagai penasihat ekonomi untuk Gubernur Jakarta saat itu yang saat sekarang menjadi presiden, Joko Widodo (Jokowi). Pada tahun 2015, Thomas diangkat menjadi Menteri Perdagangan pada perombakan kabinet pertama sejak Jokowi memenangkan pemilihan presiden tahun sebelumnya," tambah media itu.


"Ia kemudian diangkat pada tahun 2016 untuk memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Di sana, ia memainkan peran penting dalam memfasilitasi ekspansi bisnis dan menyederhanakan birokrasi, yang sering ia kritik sebagai hal yang "tidak konsisten" untuk menarik investor asing ke negara tersebut," jelasnya.


"Ketika Thomas meninggalkan pemerintahan pada tahun 2019, ia sudah dikenal luas karena menulis beberapa pidato ikonik Jokowi," tulis The Star lagi.


"Hal ini termasuk salah satunya mengenai kondisi perekonomian dunia yang terinspirasi oleh Marvel's Avengers: Infinity War, yang disampaikan Presiden pada Forum Ekonomi Dunia tentang Asean di Hanoi pada bulan September, hanya beberapa bulan setelah film superhero itu dirilis," ujar laman itu.


Disebut pula sosoknya sebagai orang yang memberikan contekan ke Jokowi selama ini. Bahkan ini berlangsung selama tujuh tahun.


"Pesona dan suaranya yang dalam telah menjadikannya fenomena media sosial, dan popularitasnya terus meningkat sejak debat hari Minggu di kalangan pengguna TikTok dan X, sebelumnya Twitter," muat media itu lagi.


Sumber: CNBC

Penulis blog