DEMOCRAZY.ID - RATUSAN orang terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus dan mantan aktivis 98 menggelar acara konsolidasi demokrasi di Jakarta, Ahad (21/1). Mereka menyoroti dinamika situasi politik nasional, khusunya menjelang pemilu, yang dianggap merusak iklim demokrasi. Hal itu dari putusan terbaru Mahkamah Konstitusi yang kontroversial hingga soal netralitas aparatur negara baik TNI, Polri, maupun ASN. Mereka menyatakan menolak setiap bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM), politik dinasti, dan neo Orba (Orde Baru). Acara diskusi bertema "Apa Saja Boleh Beda, Musuh Kita Tetap Sama: Pelanggaran HAM, Politik Dinasti dan Neo Orba" diikuti oleh seluruh elemen mantan aktivis 98. Turut dalam acara diskusi Ray Rangkuti, Petrus Haryanto, Azwar Furgudyama, Tendry Masengi, Parto Bangun, Syafieq Alielha, Joshua Napitupulu, Ubadillah Badrun, Antonius Danar serta perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. “Acara ini merupakan upaya konsolidasikan terus-menerus yang...
DEMOCRAZY.ID - RATUSAN orang terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus dan mantan aktivis 98 menggelar acara konsolidasi demokrasi di Jakarta, Ahad (21/1). Mereka menyoroti dinamika situasi politik nasional, khusunya menjelang pemilu, yang dianggap merusak iklim demokrasi. Hal itu dari putusan terbaru Mahkamah Konstitusi yang kontroversial hingga soal netralitas aparatur negara baik TNI, Polri, maupun ASN. Mereka menyatakan menolak setiap bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM), politik dinasti, dan neo Orba (Orde Baru). Acara diskusi bertema "Apa Saja Boleh Beda, Musuh Kita Tetap Sama: Pelanggaran HAM, Politik Dinasti dan Neo Orba" diikuti oleh seluruh elemen mantan aktivis 98. Turut dalam acara diskusi Ray Rangkuti, Petrus Haryanto, Azwar Furgudyama, Tendry Masengi, Parto Bangun, Syafieq Alielha, Joshua Napitupulu, Ubadillah Badrun, Antonius Danar serta perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. “Acara ini merupakan upaya konsolidasikan terus-menerus yang...