HOT NEWS POLITIK

Lantang Dukung Ibu Tien Jadi Wapres Soeharto, Jusuf Hamka Alami Nasib Mengerikan Ini

DEMOCRAZY.ID
Januari 10, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
Lantang Dukung Ibu Tien Jadi Wapres Soeharto, Jusuf Hamka Alami Nasib Mengerikan Ini

Lantang Dukung Ibu Tien Jadi Wapres Soeharto, Jusuf Hamka Alami Nasib Mengerikan Ini


DEMOCRAZY.ID - Terkenal sebagai sosok pengusaha kaya raya pada saat ini, siapa sangka jika Jusuf Hamka mempunyai pengalaman mengerikan di zaman Orde Baru pemerintahan Soeharto.


Jusuf Hamka mengaku, jika dia pernah harus dipenjara selama 21 hari diduga karena ucapannya saat itu yang menginginkan Ibu Tien Soeharto jadi Wakil Presiden Soeharto.


Dikutip dari Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, Jusuf Hamka mengatakan, kisah pahitnya itu berawal ketika dia bersama ribuan massa hadir di Gedung DPR MPR kompak mendukung Soeharto kembali menjadi Presiden Indonesia.


Namun di tengah keramaian, Jusuf Hamka malah mengusulkan jika Ibu Tien Soeharto cocok menjadi Wapres Soeharto. 


Karena Jusuf Hamka menilai, jika pasangan suami istri itu cukup kompeten membangun Indonesia.


"Waktu itu saya dateng ke Gedung MPR-DPR, waktu itu setiap Pemilu calon presidennya cuma satu. (Orang banyak berteriak) mendukung Presiden Soeharto sebagai presiden selanjutnya', di situ saya bulang 'mendukung wakil presidennya Ibu Tien Soeharto," kata Jusuf Hamka, dikutip Kamis 10 Januari 2024.


Nahas bagi Jusuf Hamka, ketika dia pulang, rupanya Jusuf Hamka diikuti satu unit mikrolet yang parkir di depan rumahnya. 


Kemudian tanpa peringatan, Jusuf Hamka dihadang anggota polisi yang membawa surat penangkapan.


Setelah ditahan, kemudian Jusuf Hamka berusaha untuk menghubungi rekannya dikepolisian yang mempunyai pangkat lebih tinggi. 


Namun, kawannya yang berpangkat Brigjen mengaku tidak bisa membantu Jusuf Hamka.


"Dia bilang waduh Suf saya gak bisa bantu, ini perintah Pangab Pak Benny Moerdani, dia langsung tutup telepon saya. Saya bilang, gila ini bahaya banget, temen gue Brigjen aje takut," katanya.


Namun, akhirnya Jusuf Hamka bisa bernapas lega lantaran dia bisa dibebaskan oleh Hendropriyono. Saat itu, Hendropriyono mendudui jabatan sebagai Asisten Intelijen Kodam Jaya.


Meskipun Hendropriyono datang untuk membebaskannya, Jusuf Hamka justru mengaku sempat curiga karena takut akan ditembak penembak misterius (Petrus).


"Saya takut pulangnya dipetrus, jujur saya takut, gue dilepas, gue dibedil, kalau di situ sih gak mungkin saya dieksekusi," katanya.


Namun, ketakutan Jusuf Hamka itu pun tak terbukti, lantaran dia pulang dengan selamat.


Sebelumnya, sempat viral pengakuan Jusuf Hamka yang menyebut jika Soeharto mempersempit keberadaan orang Tionghoa di era Orde Baru.


Kepada Denny Sumargo, pria Tionghoa yang memutuskan menjadi mualaf tersebut mengatakan, pada masa pemerintahan Orde Baru, Soeharto dalam amatan Jusuf Hamka mempersempit peluang orang Tionghoa untuk berkarier di sejumlah sektor pemerintahan negara.


Oleh karena itu kata Jusuf Hamka, orang Tionghoa saat itu membalas perlakuan Soeharto dengan cerdik dan berkelas di sektor lain yang dianggap peluang satu-satunya dan menjanjikan.


"Gini dulu sebenarnya ada kesalahan dari pemerintah di zaman Orde Baru bahwa semua orang-orang Tionghoa tidak boleh terlibat dalam politik. Terus tidak boleh ikut sekolah di sekolah negeri," kata Jusuf Hamka.


Oleh banyaknya larangan tersebut, Jusuf Hamka menyebut tak heran jika orang Tionghoa jarang ditemui berprofesi sebagai PNS, Polisi, dan TNI, lantaran saat itu pemerintahan Soeharto benar-benar menutup akses orang Tionghoa untuk berkarier di sana.


Sumber: HOPS

Penulis blog