EKBIS POLITIK

Kubu Anies Baswedan-Cak Imin: Jangan Bohongi Publik Soal Bansos dari Jokowi

DEMOCRAZY.ID
Januari 21, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Kubu Anies Baswedan-Cak Imin: Jangan Bohongi Publik Soal Bansos dari Jokowi

Kubu Anies Baswedan-Cak Imin: Jangan Bohongi Publik Soal Bansos dari Jokowi


DEMOCRAZY.ID - KUBU pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN), menekankan agar tidak membohongi publik dengan narasi yang salah soal bantuan sosial (bansos). 


Bantuan tersebut harus ditegaskan bersumber dari negara bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


"Bansos ini kewajiban pemerintah dan ini dana negara, jadi jangan membuat kebohongan publik ini bukan dari Pak Jokowi pribadi tapi ini dari negara," kata Ketua Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (Timnas) AMIN Ari Yusuf Amir dalam program Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Bansos Dipolitisasi Demi Dinasti?' di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 21 Januari 2024.


Ari mengatakan bansos sejatinya kewajiban pemerintah. Namun bila dinarasikan dari Kepala Negara, akan mengarah pada politisasi.


Pasalnya, narasi bansos dari Jokowi akan menguntungkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 


Terlebih, narasi itu disampaikan ketua umum yang mendukung poros tersebut.


"Misalnya kasusnya Pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar), kalau nggak salah di NTB jelas-jelas mengatakan terima kasih dong kepada Pak Jokowi bansos ini," ucap Ari.


Kubu AMIN, kata Ari, terus mencermati arah politisasi bansos tersebut. Penyaluran masif dilaksanakan justru jelang pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.


"Persoalannya ketika bantuan sosial ini mulai digeber, mulai diperbanyak, mulai diramaikan ketika menjelang pemungutan suara. Inilah menjadi permasalahan karena akan muncul politisasi bansos, ini yang kita cermati," ujar Ari.


Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta keluarga penerima manfaat bansos di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia juga memberikan bantuan beras seberat 10 kilogram.


Sebelumnya,  Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto meminta keluarga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berterima kasih ke Presiden Joko Widodo.


Permintaan itu Airlangga sampaikan dalam dialog Menko Perekonomian dengan keluarga penerima bantuan di Desa Kita, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.


Mulanya, dalam sesi dialog itu, Airlangga menyampaikan penjelasan mengenai bansos dari pemerintah yang saat ini dicairkan berupa beras 10 kilogram.


"Hari ini kita akan kembali membagikan 10 kilogram beras dan akan diberikan untuk enam bulan ke depan," kata Airlangga, Minggu (14/1/2024).


Selain itu, di hadapan 100-an keluarga penerima bansos, Airlangga juga menjelaskan, pemerintah mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino sebesar Rp 400.000 untuk dua bulan.


Namun, tidak semua penerima BLT mendapatkan bansos beras. Penerima bansos beras berjumlah 22 juta orang, sedangkan BLT 18 juta orang.


"Ada beda 4 juta (penerima) tergantung kemampuan ekonomi masing-masing," tutur Airlangga.


Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Prabowo-Gibran itu lalu meminta sejumlah warga penerima bansos menjelaskan kondisi ekonominya.


Pria paruh baya bernama Harun misalnya, yang sehari-hari bekerja menggembala dua ekor sapi, sebelumnya tak mendapatkan bansos beras. Kini, ia masuk daftar penerima beras dari pemerintah.


"Dulu enggak pernah, sekarang dapat, hari ini dapat," ujar Harun.


Airlangga lantas menanyakan kepada Harun apakah program itu perlu dilanjutkan.


"Diperlukan apa enggak? Jadi Bapak ingin program ini lanjut?" tanya Airlangga.


"Lanjut," jawab Harun.


Hal serupa Airlangga tanyakan ke sejumlah orang yang diminta menyampaikan kondisinya di forum itu.


Ketua Umum Partai Golkar itu kemudian menjelaskan bahwa BLT dikucurkan guna meringankan beban akibat masa tanam para petani beberapa waktu lalu terlambat karena kekeringan (El Nino).


"Bapak Presiden dalam sidang kabinet kemarin meminta agar BLT El Nino untuk dilanjutkan sampai bulan Juni," ujar Airlangga.


"Terima kasih enggak Bu sama Bapak Presiden? Terima kasih? Jadi tolong ibu bicara terima kasih Pak Jokowi. Tolong direkam. Bisa?" kata Airlangga.


"Terima kasih, Pak Jokowi," kata para penerima bansos serentak.


Sumber: MediaIndonesia

Penulis blog