POLITIK

Tuai Kecaman, Ini Klarifikasi Lengkap Sekda Takalar Bantah Kampanyekan Anak Presiden

DEMOCRAZY.ID
Januari 15, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Tuai Kecaman, Ini Klarifikasi Lengkap Sekda Takalar Bantah Kampanyekan Anak Presiden

Tuai Kecaman, Ini Klarifikasi Lengkap Sekda Takalar Bantah Kampanyekan Anak Presiden


DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar Muhammad Hasbi membantah telah mengkampanyekan anak Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Rembuk Guru yang digelar di di Museum Daerah Balla Apakka Sulapa' Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.


Hasbi menjadi sorotan setelah beredar rekaman video saat ia berbicara di hadapan para guru seraya mengungkit janji Presiden Jokowi untuk mengangkat jutaan CPNS jika anaknya menang. Rekaman video itu viral di media sosial. 


Dalam klarifikasinya, Hasbi menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Januari 2023, saat memberikan sambutan pada acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar. 


"Sambutan saya tersebut terjadi pada 10 Januari 2023 pada acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar," kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (15/11). 


Hasbi menuturkan acara itu dihadiri seluruh guru baik yang berstatus PNS, PPPK maupun honorer. 


Kemudian, dalam acara, ada sesi tanya jawab yang berkembang jadi diskusi. 


Para guru honorer yang hadir saat itu, kata Hasbi mempertanyakan kebijakan pemerintah yang hingga saat ini belum mengangkat mereka menjadi PPPK, sementara mereka telah mengabdi selama bertahun-tahun sebagai guru di Takalar.


"Jadi ada sorotan terhadap belum diangkatnya seluruh guru honorer. Jadi saya jelaskan mengenai postur APBD kita yang tidak mampu menjamin ketersediaan anggaran untuk gaji PPPK jika ditambah," tuturnya.


Kemudian pada saat berdiskusi, Hasbi mengaku mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo yang berkomitmen mengangkat jutaan CPNS di masa akan datang.


"Disitulah saya kutip pernyataan bapak Presiden yang berkomitmen mengangkat jutaan CPNS pada masa mendatang. Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon yang saya sampaikan adalah program presiden," katanya.


Dia lantas menyorot video yang beredar telah dipenggal sehingga menimbulkan persepsi seolah ia mendukung salah satu paslon di Pemilu 2024.


Menurut Hasbi ada pihak-pihak tertentu yang diduga sengaja memotong video diskusinya dengan para guru saat itu, kemudian menyebarkan tidak secara utuh ke media sosial.


"Jadi saya menyesalkan peristiwa ini. Jika anda hadir langsung, maka akan paham alur diskusi itu. Rasanya Ada tangan-tangan jahat yang mencoba merusak stabilitas daerah ini pada tahun politik 2024. Kita semua sudah mengikuti deklarasi netralitas ASN," ujarnya.


"Sekadar catatan, acara itu dihadiri Ketua DPRD Takalar yang berasal dari partai PKS yang merupakan pengusung pasangan capres. Jika betul saya mengkampanyekan capres lain, beliau yang pertama kali akan mencak-mencak di acara itu," sambungnya.


Dalam keterangan lain, Hasbi mengungkap berdasarkan data Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Takalar, tercatat sekitar 400 lebih guru yang belum terangkat menjadi ASN.


"Yang belum terangkat kurang lebih 400 orang. Mereka ini dua jenjang, guru SD dan SMP," bebernya.


Hasbi berharap 400 lebih guru SD dan SMP yang belum terangkat sebagai ASN agar tahun ini dapat segera terangkat sebagaimana janji Presiden Joko Widodo.


"Kita berharap guru yang belum terangkat ini bisa disupport dengan anggaran DAUK tambahan, kemudian jalan kedua bisa terangkat melalui jalur CPNS," kata dia.


Sumber: CNN

Penulis blog