Jokowi Ungkap Boleh Kampanye dan Memihak, Hasto Beri Komentar Menohok! - DEMOCRAZY News
POLITIK

Jokowi Ungkap Boleh Kampanye dan Memihak, Hasto Beri Komentar Menohok!

DEMOCRAZY.ID
Januari 26, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Jokowi Ungkap Boleh Kampanye dan Memihak, Hasto Beri Komentar Menohok!

Jokowi Ungkap Boleh Kampanye dan Memihak, Hasto Beri Komentar Menohok!


DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan kalau dirinya selaku kepala negara boleh berkampanye dan berpihak dalam Pemilihan Umum 2024. 


Penegasan itu disampaikan Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).


Jokowi menjawab pertanyaan wartawan yang mempertanyakan menteri bisa menjadi tim sukses salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.


"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja. Presiden itu boleh lho kampanye, boleh lho memihak," katanya.


"Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Boleh. Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik, boleh menteri juga boleh," lanjutnya.


Pernyataan Jokowi direspons Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Apa katanya?


"Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi tiga periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan bersama seluruh kelompok pro demokrasi, para budayawan, cendekiawan, dan juga kekuatan yang berjuang menjaga konstitusi," kata Hasto dalam keterangannya.


Kata Hasto, pernyataan Jokowi melanggar etika politik dan pranata kehidupan bernegara yang baik. PDIP menilai masih ada ambisi kekuasaan Jokowi dalam Pilpres 2024.


"Bayangkan saja, Pak Jokowi ini sudah menjabat presiden dua periode, dan konstitusi melarang perpanjangan jabatan. 


Dengan ketegasan Pak Jokowi untuk ikut kampanye, artinya menjadi manifestasi tidak langsung dari ambisi kekuasaan tiga periode. 


Publik kini mempersoalkan kembali berbagai rekayasa hukum yang dilakukan di MK untuk meloloskan Gibran," ucapnya.


Hasto juga menyoroti pernyataan Jokowi tersebut disampaikan di depan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan jajaran TNI.


"TNI adalah kekuatan pertahanan yang seharusnya netral. Namun hal tersebut justru mengungkapkan motif sepertinya ingin melibatkan TNI, setidaknya secara psikologis. Jadi akhirnya terjawab mengapa banyak intimidasi. 


Ganjar-Mahfud dikepung dari seluruh lini, meski kami meyakinan kekuatan rakyat tidak bisa dibendung dan akan menjadi perlawanan terhadap kesewenang-wenangan yang terjadi," tegas Hasto.


Sumber: CNBC

Penulis blog