DEMOCRAZY.ID - Debat Calon Presiden (Capres) ketiga yang berlangsung tadi malam, Minggu (07/01/2024), di Istora Senayan, Jakarta, cukup terasa "panas", terutama ketika dua Capres yakni Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo kompak melontarkan serangan ke Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.
Namun tak hanya berdiam diri, Prabowo pun melakukan aksi bertahannya dengan kembali melontarkan serangan balik kepada dua Capres lainnya itu, terutama ke Anies Baswedan.
Bahkan, Prabowo tak segan menyebut Anies terlalu teoritis dan tak berhak berbicara mengenai etika.
Terlepas dari memanasnya kondisi saat debat, ketiga Capres itu pun akhirnya memberikan ketegasan terkait visi misi mereka di bidang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik saat sesi pernyataan terakhir atau closing statement sebagai tanda akhir dari Debat Capres ketiga tersebut.
Lantas, seperti apa pernyataan penutup mereka? Berikut isi lengkapnya:
1. Anies Baswedan:
"Sebagai Presiden RI, maka prioritas pertama dan utama memastikan aman, tiap keluarga dan tiap jengkal tanah RI, dan itu artinya kita memastikan mereka yang diberi tugas mengamankan dipikirkan kesejahteraannya, memastikan kenaikan gaji tiap tahun, memastikan rumah dinas, memastikan kesejahteraanya, sehingga mereka bisa konsen, siapa itu TNI Polri dan ASN Pertahanan itu kunci.
Kedua, ketika bicara menjaga keamanan, kita juga jaga pelibatan kita di kancah internasional, Presiden jadi Panglima tertinggi di diplomasi Indonesia di tingkat dunia hadir mewarnai membawa nilai Indonesia dan seperti di debat ini tidak banyak diberikan banyak bicara di forum global 2-3 menit, itu lah waktunya, tapi di situ seninya tapi gimana kompleks gagasan kompleks ide disampaikan lugas dan ketika Indonesia disampaikan posisinya tegas, maka kita tak ragu, kita memperjuangkan penghapusan penjajahan di muka dunia, maka Indonesia tidak sungkan mengatakan pada negara manapun hentikan penjajahan di tanah Palestina dan usahakan itu diplomasi seluruh tempat bukan hanya statement dari Menlu tapi serius menjajaki seluruh kekuatan.
Kita mau Indonesia menjadi kekuatan yang disegani, dan mulai dari mana, dari pemimpin menjunjung tinggi etika, pengetahuan, terbuka atas gagasan mempertahankan Indonesia atas ancaman baru dan itu artinya kita hadir di berbagai wilayah pertemuan global membawa aspirasi Indonesia kita bawa pesan 'We will no longer absence, Indonesia will be present dan Indonesia will color the world, and Indonesia absence no more respected forever'."
2. Prabowo Subianto
"Saudara-saudara sekalian kita patut bersyukur bahwa dalam beberapa dasawarsa ini negara kita terhindar dari konflik bersenjata dengan negara asing. Ini berkat kepemimpinan dan kenegarawanan pemimpin-pemimpin kita. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih dan saya mengajak kita semua mengucapkan terima kasih kepada semua pemimpin dan Presiden kita terdahulu.
Juga saya bertekad manakala saya menerima mandat dari rakyat untuk tetap menjalankan politik bebas aktif non blok menghormati semua negara menjadi tetangga, baik bagi semua negara di kawasan kita menjaga jarak yang tidak terlalu jauh tapi tidak terlalu dekat dengan semua kekuatan menjalin ekonomi.
Saya juga ucapkan terima kasih dan mengajak semuanya mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI dan Polri dan ASN di seluruh Indonesia yang telah bekerja keras untuk menjaga kita, sehingga kita seperti sekarang, siap untuk tinggal landas, siap untuk bangkit menjadi negara maju.
Kita perlu untuk mempertahankan sistem yang sudah baik, saya akan teruskan TNI dan Polri tetap berada langsung di bawah kendali Presiden untuk mempercepat reaksi dan memperpendek rentang kendali dan rentang komando.
Saya juga akan memperbaiki kesejahteraan dan kualitas hidup TNI dan Polri dan ASN secara signifikan. Saya mengajak semua bangsa bersatu rukun, dengan kerukunan dengan persatuan kita akan kuat."
3. Ganjar Pranowo:
"Untuk mengakhiri ini saya mau bacakan kembali, kalau dari buku Himpunan RKKKI, anggaran Kemenhan 107,--, 2021 meningkat, agar tidak keliru soal data. Lalu capai MIF, itu dari data laporan Kemenko Polhukam yang di-published terbuka, karena kita tidak bisa akses dari Kemenhan, maka minimum essential force itu kemungkinan kan berat untuk terpenuhi. Maka untuk konteks ekonomi politik luar negeri, itu perlu redefinisi politik bebas aktif kita penting.
Dubes Siber itu penting karena Dubes ini perlu untuk merespons, Dubes Krisis Iklim harus diperlukan, Garda Samudera jadi strategi baru dari poros maritim dunia. Pesawat alutsista kita mesti siap tempur dan 0 tolerance untuk kecelakaan.
Anggaran Pertahanan hingga 2 persen dari PDB, keamanan mendorong pada profesionalisme kepolisian. Badan Siber Polri kita dorong, dan satuan baru di setiap Polda untuk TPPO dan lalu tentu kesejahteraan TNI prajurit diberlakukan. Indonesia Garda Samudera, we are growth."
Sumber: CNBC