DEMOCRAZY.ID - Dalam debat cawapres teranyar, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD, mengkritik proyek food estate Jokowi sebagai inisiatif yang tidak berhasil dan merusak lingkungan.
Cak Imin bahkan menyatakan niatnya untuk menghentikan proyek tersebut, karena dianggap hanya memberikan kerugian bagi petani.
Food estate, sebuah proyek lumbung pangan yang diperkenalkan kembali oleh Presiden Joko Widodo, bertujuan memperluas lahan untuk meningkatkan cadangan pangan nasional.
Berdasarkan informasi dari Setkab.go.id, pembangunan dan pengembangan food estate merupakan bagian dari upaya pemerintah, dalam menanggapi kekhawatiran para pakar dan praktisi terhadap masalah di sektor pertanian dan ketahanan pangan Indonesia.
Namun, polemik seputar food estate muncul karena ketidaksesuaian antara perencanaan dan hasil yang diharapkan.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyatakan bahwa sejak awal proyek ini dikerjakan, dirinya dan fraksinya telah menentangnya.
Meskipun tujuan food estate positif untuk mengatasi krisis pangan, menurut Akmal, proyek ini dihadapkan pada berbagai kendala seperti ketidaksesuaian lahan, budaya, dan kurangnya dukungan masyarakat.
Dia mengaku pihaknya sangat mengkritisi food Estate, karena konsepnya tidak sesuai dengan harapan.
Menurutnya, pengerjaan proyek tersebut di tanah yang tidak mendukung, iklim Indonesia menunjukkan ketidakcocokan.
Akmal membeberkan, kurang lebih selama 3 tahun, apa yang menjadi tujuan dan harapan food estate tidak tercapai. Bahkan, kerusakan di lingkungan hutan malah jadi masalah baru.
Dalam konteks anggaran, Akmal juga menyayangkan keputusan Jokowi yang menyertakan food estate dalam anggaran ketahanan pangan 2024 senilai Rp114,3 Triliun, meskipun program ini dinilai gagal.
Ia pun menegaskan bahwa Komisi IV akan terus mengkritisi program ini, terutama dalam hal anggaran, dan tidak akan menyetujui tanpa hasil dan evaluasi yang memadai dari program sebelumnya yang banyak gagal.
Saat ini, proyek food estate sedang dikerjakan di beberapa provinsi, di antaranya Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jatim, Kakimantan Tengah, NTT, Papua dan Papua Selatan.
Food estate di Sumatra Utara berlokasi di kabupaten Humbang Hasundutan (Humbas), di sana fokus pada pengembangan tanaman hortikultura, khususnya bawang.
Sementara di Jawa Tengah, proyek food estate berada di kabupaten Temanggung dan Wonosobo, di sana fokus pada tanaman hortikultura.
Demikian info mengenai food estate Jokowi yang dinilai gagal oleh bebepa pihak. Anggota DPR juga menyayangkan anggaran jumbo yang digelontorkan untuk proyek yang berkali-kali dinilai gagal.
Sumber: AyoBandung