DEMOCRAZY.ID - Soekarno ditetapkan sebagai presiden pertama Indonesia pada 18 Agustus 1945 satu hari setelah kemerdekaan. Setelah resmi menjadi pemimpin Indonesia, Soekarno sempat dinyatakan sebagai presiden seumur hidup. Namun, nyatanya Soekarno hanya menjabat selama 21 tahun, tepatnya sejak tahun 1945 hingga tahun 1966. Setelah itu, kursi kepresidenan diambil alih olah Soeharto yang menjabat lebih lama dari Presiden Soekarno. Sejarah mencatat, Soeharto menjabat sebagai presiden kedua Indonesia selama 32 tahun, mulai tahun 1967 hingga berkahirnya Orde Baru tahun 1998 silam. Selama menjabat sebagai presiden Indonesia Soeharto dikenal sebagai sosok yang otoriter, sehingga setiap titah dan kebijakannya harus selalu dijalankan. Oleh karena itu, ia mampu memimpin Indonesia lebih lama dibandingkan presiden yang lainnya. Sementara itu, banyak pihak yang menyebut bahwa Soeharto telah menggulingkan Soekarno dari kursi kepresidenan RI. Namun, dengan sangat tagas Soeharto mengatakan bahwa ia
Dituduh Mengkudeta Soekarno, Soeharto Presiden Kedua Indonesia Beri Jawaban Seperti Ini
Januari 13, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Soekarno ditetapkan sebagai presiden pertama Indonesia pada 18 Agustus 1945 satu hari setelah kemerdekaan. Setelah resmi menjadi pemimpin Indonesia, Soekarno sempat dinyatakan sebagai presiden seumur hidup. Namun, nyatanya Soekarno hanya menjabat selama 21 tahun, tepatnya sejak tahun 1945 hingga tahun 1966. Setelah itu, kursi kepresidenan diambil alih olah Soeharto yang menjabat lebih lama dari Presiden Soekarno. Sejarah mencatat, Soeharto menjabat sebagai presiden kedua Indonesia selama 32 tahun, mulai tahun 1967 hingga berkahirnya Orde Baru tahun 1998 silam. Selama menjabat sebagai presiden Indonesia Soeharto dikenal sebagai sosok yang otoriter, sehingga setiap titah dan kebijakannya harus selalu dijalankan. Oleh karena itu, ia mampu memimpin Indonesia lebih lama dibandingkan presiden yang lainnya. Sementara itu, banyak pihak yang menyebut bahwa Soeharto telah menggulingkan Soekarno dari kursi kepresidenan RI. Namun, dengan sangat tagas Soeharto mengatakan bahwa ia