DEMOCRAZY.ID - Pengamat: Cawe-cawe Jokowi Skandal Politik di Akhir Masa JabatanNama Tom Lembong tengah jadi sorotan tajam di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Belum lama ini, Tom Lembong terlihat berselisih dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Keduanya, memilki argumen masing-masing soal tambang nikel di Indonesia yang kini sedang jadi perbincangan.
Pada awal pemerintahan Presiden Jokowi, Tom Lembong pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan sampai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Ketika acara Rakornas BKPM 2019, usut punya usut Tom Lembong pernah dimarahi Jokowi karena suatu hal.
Hal itu berawal dari sebuah artikel yang dibuat oleh John McBeth, seorang jurnalis dari laman berita Asia Times.
Dikutip dari Asia Times, pria yang kini menjadi co captain timses Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar itu mengungkap sejumlah rahasia pemerintahan RI yang seharusnya tidak dibocorkan ke publik.
Di artikel yang ada, Tom mengatakan jika grafik makro ekonomi Indonesia cukup memprihatinkan.
Sebab, RI yang asalnya negara pengekspor gas alam cair dan minyak berubah menjadi nett importir.
Selain itu, ia juga mengatakan langkah Indonesia bakal berefek pada neraca pembayaran, perdagangan dan lemahnya Rupiah terhadap Dolar.
Statement Tom Lembong pun dituding sangat berdampak pada industri minyak RI. Pasca munculnya pernyataan Tom, ramai-ramai perusahaan besar akan melego sahamnya.
Hal itu mengakibatkan adanya gesekan antara Jokowi dan Tom Lembong, setelah lepas dari jabatan BKPM, kini ia menjadi timses dari pasangan Anies-Muhaimin.
Ketika Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tepatnya pada 2021 silam, Tom Lembong didapuk menjadi Ketua Dewan PT Jaya Ancol.
Perusahaan tersebut menjadi satu-satunya perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sumber: Hops