DEMOCRAZY.ID - Ulama asal Maroko, Ustadzah Maryam Ait Ahmed memiliki kedekatan dengan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Saking dekatnya, ia beberapa kali menyaksikan karomah Mbah Moen yang luar biasa.
Ulama Maroko keturunan Syekh Tolhah Ad-Darij ini memang memiliki banyak kenangan dengan sosok Mbah Moen. Sampai-sampai ia mengatakan bahwa Mbah Moen adalah salah satu wali Allah.
Kisah karomah Mbah Moen yang ia saksikan langsung pernah dibagikan ke mahasiswa Nahdlatul Ulama saat berkunjung ke Maroko. Sedikitnya, ada tiga karomah Mbah Moen yang pernah ia rasakan.
Ketiga karomah Mbah Moen tersebut yaitu mengetahui kedatangan Ustadzah Maryam ke Indonesia, selamat dari gempa Palu, dan Mbah Moen mengetahui kapan wafatnya.
Simak berikut kisah selengkapnya tentang karomah Mbah Moen yang disaksikan ulama Maroko, dikutip dari situs numaroko.or.id.
Mengetahui Kedatangan Ulama Maroko Itu ke Indonesia
Pernah suatu ketika Ustadzah Maryam berkunjung ke Indonesia tanpa mengabarkan pihak manapun, baik Kedubes Maroko di Indonesia, KBRI Rabat, ataupun Mbah Moen sendiri.
Setibanya di Indonesia, Tosari yang kala itu menjadi Dubes Indonesia untuk Maroko, mendapat kabar dari Mbah Moen yang mempertanyakan mengapa dirinya tidak memberi kabar kedatangan Ustadzah Maryam ke Indonesia.
Tosari yang tak tahu ihwal tersebut mengira Ustadzah Maryam tidak melakukan perjalanan ke Indonesia melainkan masih berada dalam kediamannya.
Benar saja, setelah menghubungi kediaman Ustadzah Maryam, keluarganya mengkonfirmasi bahwa ulama Maroko itu sedang berada di Indonesia.
Lalu Ustadzah Maryam dihubungi langsung oleh Mbah Moen, beliau mengatakan, “Maryam, kenapa Anda tidak mengabarkan saya kalau Anda akan ke Indonesia?”
Sontak Ustadzah Maryam terbungkam dan makin kaget lagi ketika Mbah Moen melanjutkan pembicaraannya.
“Saya melihat Anda di sini (di kediaman Mbah Moen) kemarin, pokoknya Anda harus datang ke tempat saya, Anda harus datang,” kata Ustazah Maryam sembari menirukan suara Mbah Moen dengan lirih.
Selamat dari Gempa Palu
Mbah Moen juga pernah berkata kepada Ustadzah Maryam, “Maryam, Anda aman, Anda aman selama berada di Indonesia, Insya Allah”.
Bak petir menyambar, dawuh Mbah Moen langsung terijabah. Ini dibuktikan dengan peristiwa kala kunjungan Ustadzah Maryam ke Palu.
Pada hari terakhir sebelum bertolak kembali ke Jakarta, panitia meminta Ustadzah Maryam untuk menetap dua hari lagi untuk menjadi pembicara pada salah satu seminar, tanpa pikir panjang Ustadzah Maryam mengiyakan permintaan tersebut.
Sore harinya, ia mendapat panggilan telepon dari UIN Syarif Hidayatullah. Pihak UIN Syarif Hidayatullah mengingatkan kembali tentang kesediaan beliau mengisi seminar pada esok harinya.
Akhirnya mau tidak mau beliau harus membatalkan seminar di Palu karena telah berjanji kepada pihak Syarif Hidayatullah sebelumnya.
Pada malam di hari itu juga, ia lekas bertolak menuju Jakarta untuk memenuhi undangan dari pihak UIN Syarif Hidayatullah.
Qadarullah, tepat keesokan harinya Palu dilanda musibah tsunami yang meluluhlantakkan banyak bangunan, termasuk hotel yang Ustadzah Maryam sempat disinggahi selama di Palu.
Mbah Moen Tahu Kapan Wafatnya
Karomah lain yang Ustadzah Maryam rasakan sendiri yaitu ketika Mbah Moen memberikan isyarat akan kepergiannya.
Pada kunjungan ke Indonesia tahun 2018, ketika hendak pamit untuk kembali ke Maroko, Ustadzah Maryam mengatakan, “Ya Syekh, insya Allah saya akan kembali lagi ke Indonesia dan kita akan bertemu lagi.”
Kemudian Mbah Moen membalas dengan tawa kecil sembari berujar, “Mungkin Anda tidak akan menemukanku lagi.”
Dan benar saja, ternyata itulah pertemuan terakhir bagi keduanya. Setelah itu Mbah Moen wafat pada pertengahan 2019 silam ketika melaksanakan ibadah haji.
Masya Allah, itulah beberapa karomah yang pernah disaksikan Ustadzah Maryam, salah satu ulama perempuan di Maroko. Wallahu’alam.
Sumber: Liputan6