DEMOCRAZY.ID - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bercerita soal diperintahkan para kiai untuk maju sebagai capres maupun cawapres sejak tahun 2019 lalu.
Hal itu disampaikan Cak Imin dalam sambutannya di acara Konsolidasi TPES-50 Pekalongan Raya di Gedung Pertemuan Amanjiba, Krapyak, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (30/1).
"Perintahnya kiai-kiai kepada saya untuk maju sejak tahun 2019. Memerintahkan pada saya, tahun 2019 pokoknya Muhaimin Iskandar harus maju, mau capres mau cawapres kami kiai-kiai enggak peduli," ujar Cak Imin.
Ketum PKB itu lantas menjalani perintah para kiai. Dan dia pun bersyukur di pemilu kali ini bisa bersanding dengan Anies Baswedan sebagai cawapresnya.
"Alhamdulillah perintah itu saya jalankan, coba sana coba sini, dan syukur alhamdulillah saya bisa berpasangan dengan orang terbaik di Republik ini," kata dia.
Cak Imin bersaksi bahwa Anies adalah orang terbaik untuk memimpin Indonesia.
"Sampean kenal? Namanya Anies Rasyid Baswedan. Saya bersaksi, Mas Anies terbaik di Republik ini untuk memimpin Indonesia 2024-2029," ucapnya.
"Yang disebut sebagai pemilihan rakyat itu apa? Silakan rakyat membanding-bandingkan di antara tiga calon yang ada," tambahnya.
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan, dalam pemilu perlu membandingkan para calon presiden untuk dapat mengetahui siapa yang paling layak memimpin Indonesia.
"Kalau waktu di Jawa Tengah itu ojo dibanding-bandingke, tapi kalau pemilu wajib dibanding-bandingke. Supaya kita tahu, bahwa siapa yang paling layak, tidak ada yang sempurna kita tahu," ungkapnya.
Kata Cak Imin, memang tidak ada yang sempurna, namun rekam jejak Anies adalah yang terbaik dibandingkan dua capres lainnya.
"Tidak ada yang seperti malaikat kita tahu. Tapi di antara yang ada, Insya Allah track record terbaik adalah Anies Baswedan, Insya Allah akhlak terbaik adalah Anies Baswedan, Insya Allah tidak pernah menjadi orang yang cacat merusak yang lainnya," imbuhnya.
"Insya Allah Anies Baswedan memiliki jejak-jejak perjuangan yang konkret dan terbukti ketika jadi Menteri Pendidikan, ketika menjadi Gubernur dan ketika memimpin berbagai level kepemimpinan," pungkasnya.
Sumber: Kumparan