DEMOCRAZY.ID - Nama Tom Lembong menjadi pembicaraan hangat publik beberapa waktu belakangan, hal ini setelah Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut namanya di debat Cawapres.
Sebelumnya, KPU menggelar debat ke-4 yang mempertemukan Cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Minggu (21/1/2024)
Dalam hal ini, tema debat Cawapres mengusung tentang pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada Debat Pilpres 2024 ke-4.
Tom Lembong atau Thomas Lembong merupakan mantan Menteri Perdagangan Presiden Joko Widodo yang mendapat sorotan.
Namanya turut disebut-sebut Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres yang digelar di JCC Senayan, Minggu (21/1/2024).
“Mungkin itu kan dapat contekan dari Pak Tom Lembong,” ucap Gibran saat debat Cawapres (21/1/2024).
Kalimat yang Gibran sampaikan adalah bentuk dari tanggapan ketidakpuasan Cak Imin atas Gibran mengenai kawasan bioregional.
Gibran justru merasa bahwa Cak Imin tidak mengerti dengan pertanyaan yang ia lontarkan sendiri, dan menduga bahwa Cak Imin hanya membacakan pertanyaan dari Tom Lembong.
Tom Lembong ungkap sosok Presiden Jokowi
Pemilik nama asli Thomas Trikasih Lembong itu merupakan bagian dari Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) sebagai Co-captain yang diumumkan pada 14 November 2023.
Tom Lembong hadir sebagai tamu di podcast milik mantan Penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Novel Baswedan.
Tom Lembong yang pernah bekerja sebagai Menteri Perdagangan (2014-2016) di era pemerintahan Presiden Jokowi menceritakan pengalamannya.
"Dapat kata poin baru nih dari Pak Novel yang mendukung pandangan saya bahwa memang Presiden Jokowi itu berubah sekali dari periode pertama ke periode kedua," ungkapnya dilansir Youtube Novel Baswedan.
"Sangat-sangat berubah sekali, dan seluruh suasana di pemerintahan, seluruh kultur di pemerintahan itu berubah sekali," paparnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya hanyalah pucuk dari gunung es dari pergeseran gaya pemerintahan yang teknokratis, yang mendorong banyak profesional untuk menjabat ke arah yang lebih politisasi.
"Sekarang kan yang menjabat tuh lebih berorientasi pada loyalis dan political appointment. Jadi politis meskipun sekali lagi Pak Anies sendiri selalu membedakan antara politikus dengan politis," ungkapnya.
"Justru pengalaman saya juga, banyak menteri-menteri di periode pertama yang saya anggap paling profesional, itu ditunjuk oleh parpol (partai politik)," imbuhnya.
Bahkan Tom Lembong mengatakan bahwa banyak menteri yang tanda kutip latar belakang profesional, namun bisa sangat-sangat politis.
"Dengan konsekuensi pada integritas dan korupsi juga kan, jadi ini bukan masalah ini kiriman parpol atau bukan, tapi apakah figurnya, apakah individunya berintegritas dan kompeten," tambahnya.
Tom Lembong diketahui pernah sebagai penasihat ekonomi dan juga penulis pidato untuk Presiden Jokowi.
Sumber: TvOne