DEMOCRAZY.ID - Viral lewat media sosial terkait salam dua jari yang diduga dilayangkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) dari dalam mobil kepresidenan RI 1.
Dalam video yang beredar, terlihat seseorang berpakaian putih mengeluarkan tangannya dari mobil presiden ketika Jokowi mengunjungi Salatiga, Jawa Tengah.
Orang dalam video tersebut melakukan pose dua jari dari dalam mobil, yang dikenal sebagai salam pendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi.
Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyesalkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak bersikap tegas terkait salam dua jari Iriana Jokowi.
"Tak jelas sikap apalagi tindakan Bawaslu terkait acungan dua jari dari mobil dinas kepresidenan. Pernyataan Bawaslu soal person siapa yang mengacungkan jari itu justru menyiratkan bahwa Bawaslu sendiri belum melakukan tindakan atas hal ini," kata Ray Rangkuti, Minggu (28/1).
Ray juga menyayangkan Bawaslu belum mengambil sikap tegas atas pelanggaran kampanye tersebut.
"Tentu disayangkan. Untuk kasus yang mestinya dilihat sebagai kasus penting dan urgent, hingga empat hari telah berlalu, malah tak terdengar proses pengawasannya," kata Ray.
Atas dasar itu, Ray mendesak Bawaslu agar mengusut tuntas pelanggaran pemilu oleh penyelenggara negara tersebut.
"Bawaslu segera menuntaskan kasus ini. Meminta keterangan sesegera mungkin siapa yang mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan. Apakah ia pejabat negara atau tidak. Jangan dijadikan sekedar polemik oleh ketua Bawaslu," tutupnya.
HEBOH Salam 2 Jari di Mobil RI, Respons Bawaslu: Bu Iriana Pejabat Negara Bukan?
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI gamang menanggapi salam dua jari yang teracung keluar dari mobil RI 1 ketika Presiden Joko Widodo dan istrinya, Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah baru-baru ini.
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan atau pengakuan resmi ihwal tangan siapa yang meluncur keluar dari mobil RI 1 dan mengacungkan salam dua jari itu.
Dalam kesempatan wawancara, Presiden Jokowi tak menyangkal bahwa tangan tersebut merupakan tangan Ibu Negara.
"Pertanyaannya, kalau Bu Iriana bagaimana? Pejabat negara atau tidak Bu Iriana?" kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jumat (26/1/2024).
Menurut dia, peristiwa bahwa salam dua jari itu meluncur keluar dari mobil kepresidenan yang merupakan fasilitas negara bukan menjadi pokok utama dugaan pelanggaran pemilu.
"Bukan (soal mobil). Bu Iriana itu pejabat negara atau tidak. Kan itu," kata dia.
Untuk mencari tahu apakah peristiwa itu memenuhi unsur dugaan pelanggaran hukum atau tidak, menurut Bagja, pihaknya harus berangkat dari subyek hukum yang melakukan perbuatan.
"Yang pertama, apakah yang dilakukan tersebut melanggar hukum atau tidak kan (berdasarkan) person-nya. (Yang) menggunakan fasilitas negara siapa? Personnya juga kan itu. Nah, yang dilarang itu kan personnya. Presidennya," kata Bagja.
Peristiwa ini pun berbuntut panjang karena Jokowi dan Iriana merupakan orangtua cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka (36), yang berhasil mendapatkan tiket pencalonan mendampingi Prabowo Subianto berbekal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang ketika itu diketuai oleh ipar mereka, Anwar Usman.
Jaringan Aktivis Nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Ganjar-Mahfud pun melaporkan Jokowi ke Bawaslu RI siang tadi, atas dugaan pelanggaran pidana Pasal 547 UU Pemilu.
Mereka menilai, tindakan salam dua jari itu merupakan bentuk penyalahgunaan fasilitas negara oleh pejabat negara yang menguntungkan salah satu peserta pemilu.
@metro_tv Ibu Negara Iriana Jokowi terlihat acungkan 2 jari dari mobil RI-1 saat kunjungan ke Salatiga, Jawa Tengah. Kode keras? 🤔 #Iriana #IrianaJokowi #Salatiga #JawaTengah #Pemilu2024 #Pilpres2024 #SalingJaga ♬ suara asli - Metro TV
Sementara itu, Jokowi sendiri tak ambil pusing dan berdalih bahwa suasana kunjungan kerja itu menyenangkan.
Pernyataan itu ia sampaikan setelah menyebut bahwa presiden boleh memihak dalam pemilu.
"Menyenangkan. Menyenangkan. Ya enggak tahu (mengapa) menyenangkan. Kalau ketemu masyarakat kan menyenangkan," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Sumber: RMOL