DEMOCRAZY.ID - Tindakan Presiden Joko Widodo makan bakso bersama Capres Nomor Urut 2 yang juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, di Magelang, Jawa Tengah, bukan Objek pengawasan.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (29/1).
"Kegiatan dua pejabat negara itu tidak bisa disimpulkan sebagai objek pengawasan. Kalau kampanye pasti kami awasi. Izin kampanye apa enggak?" Bagja balik bertanya.
Anggota Bawaslu RI dua periode itu juga menegaskan, objek pengawasan Bawaslu adalah peserta Pemilu, yang dalam hal ini Capres-Cawapres dan tim kampanye yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bila peserta Pemilu masih menjabat sebagai pejabat negara, sambung Bagja, pihaknya pasti melakukan pengawasan dalam hal dugaan pelanggaran penggunaan fasilitas pemerintahan atau negara.
"Memang bisa diawasi, tapi menggunakan fasilitas pemerintah atau tidak? Dia (Prabowo) sebagai apa? Sebagai Menhan atau sebagai pribadi?" dia balik bertanya.
Menurutnya, ada faktor lain yang bisa dilakukan tindakan penelusuran dugaan pelanggaran oleh Bawaslu terkait makan bakso bareng itu.
"Bawa orang apa tidak? Kemudian (ada ajakan) ayo pilih kami, ayo pilih kami, nah, ada ajakan enggak? Itu yang paling penting," pungkasnya.
Jokowi Makan bareng Prabowo, Anies: Rakyat Tahu Siapa yang Fokus Perubahan, Siapa yang Fokus Kekuasaan
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan buka suara terkait agenda makan bersama yang lagi-lagi dilakukan Presiden Joko Widodo bersama Prabowo Subianto.
Anies menyerahkan sepenuhnya penilaian kepada masyarakat. Menurutnya, publik sudah cerdas dan memahami agenda-agenda seperti itu.
"Masyarakat silakan memperhatikan, mana yang fokusnya pada perubahan untuk rakyat, mana yang sekadar membicarakan kekuasaan," ujar Anies di Jakarta Utara, Senin (29/1).
Ia mengaku tidak panik dengan semakin seringnya Jokowi bertemu dengan Prabowo.
Ia justru kian optimistis karena melihat semakin banyak masyarakat bergabung dalam gerakan perubahan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan menerima saweran bertajuk koin perubahan dari para pendukungnya dari 27 kampung di Jakarta.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jokowi mengajak Prabowo makan bakso di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Agenda itu dilakukan usai keduanya meresmikan Graha Utama Akademi Militer Magelang.
"Pak Jokowi tahu di mana makan enak. Di mana-mana sudah tahu beliau," kata Prabowo.
Strategi Menang Satu Putaran di Balik Hidangan Bakso
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikatakan sedang memberi arahan kepada Prabowo Subianto agar menang satu putaran pada Pilpres 2024 ini.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menuturkan pertemuan kedua Jokowi dan Prabowo jelang pencoblosan ini membahas hal penting berkaitan dengan satu atau dua putaran pada 14 Februari nanti.
"Kelihatannya pertemuan detik-detik terakhir jelang pencoblosan, kita tahu pencoblosan tidak lama lagi dalam hitungan hari, saya melihatnya ini soal politik, dan membahas kemungkinan apakah satu putaran atau dua putaran gitu," ujar Ujang, Senin (29/1).
"Sekaligus strategi yang akan dibangun oleh Pak Prabowo," sambungnya.
Ujang menilai Jokowi turun gunung lantaran ingin all out memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran pada hari pencoblosan nanti.
"Kemungkinan besar, turun gunungnya Jokowi ingin menangkan Prabowo dalam satu putaran. Karena kalau dua putaran, lama lagi, lelah lagi, capek lagi," tutupnya.
Sumber: RMOL