DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik terkemuka, Rocky Gerung, mengeluarkan kritikan tajam terhadap Presiden Jokowi terkait partisipasinya dalam kampanye politik.
Dalam wawancara di kanal YouTube resminya, Rocky menyatakan bahwa ada upaya untuk meluruskan, namun ia menyoroti motif Presiden Jokowi dalam mengendalikan politik.
"Presiden Jokowi seolah lupa bahwa kekuasaannya harus dijaga agar tidak mencampuri urusan politik secara berlebihan."
Rocky menekankan bahwa larangan bagi presiden berkampanye tidak hanya karena posisinya sebagai kepala negara, melainkan terkait kekuasaan yang dapat digunakan untuk memengaruhi politik.
Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa Presiden Jokowi, dengan izinnya untuk berkampanye, dapat menciptakan ketegangan politik dan memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan politik pribadi.
"Penting bagi pemimpin untuk memahami bahwa demokrasi tidak hanya tentang hukum positif, tetapi juga nilai-nilai etis yang mendahuluinya."
Rocky juga menanggapi kontroversi terkait pertemuan Presiden Jokowi dengan calon presiden potensial dan melibatkan keluarganya dalam kampanye.
Dia menegaskan bahwa etika dalam kehidupan bernegara harus diatur melalui undang-undang, seperti yang telah diatur dalam TAP MPR Nomor 6 Tahun 2001.
"Etika kehidupan bernegara harus diatur dalam undang-undang, bukan hanya mengandalkan norma-norma moral semata."
Dalam kesimpulan, Rocky menekankan pentingnya memahami prinsip etika dalam demokrasi, dan bahwa kebijakan politik harus selaras dengan nilai-nilai moral yang mendasari demokrasi itu sendiri.
Sumber: VIVA