POLITIK

Aktivis 98 Geram! Kampanye Anies 'Dijegal' Dinasti Pak Lurah Tersembunyi Menuju Kursi Presiden

DEMOCRAZY.ID
Januari 17, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Aktivis 98 Geram! Kampanye Anies 'Dijegal' Dinasti Pak Lurah Tersembunyi Menuju Kursi Presiden

Aktivis 98 Geram! Kampanye Anies 'Dijegal' Dinasti Pak Lurah Tersembunyi Menuju Kursi Presiden


DEMOCRAZY.ID - Gelombang kontroversi terus memburu Anies Baswedan, calon presiden nomor urut satu, seiring dengan serangkaian penurunan paksa videotron pendukungnya di berbagai wilayah. 


Kali ini, sorotan tajam datang dari Presidium Perhimpunan Aktivis 98, Agung Nugroho.


Agung dengan tegas menegaskan bahwa penurunan paksa videotron pendukung Anies Baswedan bukanlah kejadian terisolasi, melainkan bagian dari upaya penjegalan yang telah berlangsung sejak lama.


"Pencekalan videotron Anies adalah upaya menjegal. Itu telah dilakukan untuk kesekian kalinya. Jadi aksi itu merupakan rangkaian penjegalan Anies menuju kursi RI 1," ujar Agung dalam keterangan resminya di Karawang, Jabar, pada Selasa (16/1/2024).


Agung mengaitkan serangkaian kejadian penjegalan tersebut dengan masa kepemimpinan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. 


Mulai dari pelarangan menyambut Persija yang menjadi juara oleh paspampres, hingga penjegalan pelaksanaan E1. 


Lebih lanjut, Agung menyebut bahwa penjegalan terus berlanjut dalam kebijakan-kebijakan Anies terkait pengendalian Covid-19 di DKI, pelarangan tempat acara sosialisasi dan kampanye, hingga ancaman kepada pihak-pihak yang ingin membantu Anies dalam kampanye Pilpres 2024.


"Cara-cara ini tidak demokratis semakin telanjang mata dan ini bukti adanya kepanikan dalam melihat besarnya gelombang rakyat yang mendambakan perubahan," tandas Agung.


Serangan ini memberikan gambaran lebih luas tentang dinamika politik yang semakin memanas menjelang Pilpres 2024. 


Meski penjegalan dianggap sebagai strategi kotor, Anies Baswedan dan timnya belum memberikan tanggapan resmi terkait Penurunan Paksa Videotron tersebut


Publik pun menanti perkembangan selanjutnya dalam pertarungan menuju kursi presiden RI yang semakin memanas.


Perhimpunan Aktivis 98: Anies Mampu Menyatukan Keterbelahan Sosial Politik


Perhimpunan Aktivis 98 (PA 98) memberikan mandat kepada pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk menuntaskan agenda reformasi yang gagal dituntaskan pemerintahan Joko      Widodo.


Pemberian mandat tersebut disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk "Mandat Aktivis 98 untuk Penuntasan Agenda Reformasi 1998 Kepada Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029" yang digelar Perhimpunan Aktivis 98 di Jakarta pada Rabu kemarin (11/10).


Empat tuntutan reformasi 1998 yang belum dituntaskan Jokowi adalah pemberantasan praktik korupsi, penegakan hukum dan HAM, penghapusan Dwi Fungsi TNI/Polri, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.


Koordinator PA 98 Ulung Rusman menilai Anies-Cak Imin merepresentasikan suara aktivis 98 untuk mewujudkan cita-cita perjuangan reformasi yang membawa Indonesia lebih demokratis dan sejahtera berdasarkan keadilan sosial.


“Figur mas Anies Baswedan senapas dengan perjuangan aktivis 98. Mas Anies sendiri juga seorang aktivis yang lahir dari pergulatan pergerakan aktivis pro demokrasi yang menentang otoritarian Orde Baru," kata Ulung dalam keterangannya, Kamis (12/10).


Menurut Ulung, figur Anies juga bukan merupakan bagian dari rezim Orde Baru, sehingga tidak membawa dosa masa lalu terkait korupsi dan pelanggaran HAM.


“Bersih dari korupsi dan tidak melakukan pelanggaran HAM, sehingga kami berkeyakinan saat memimpin bangsa ini akan mampu merangkul dan menyatukan dalam situasi sosial politik yang terbelah seperti saat ini," kata Ulung.


Sementara itu, Jurubicara PA 98 Agung Nugroho menegaskan bahwa dari tiga capres yang ada saat ini, Anies merupakan sosok yang demokratis dan hal itu sudah dibuktikan saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.


“Dalam menanggapi kritik dan hujatan, Mas Anies tidak pernah merespons dengan represif. Selama 5 tahun memimpin DKI Jakarta tidak ada satu pun para pengkritik dan penghujatnya diproses secara hukum. Justru mas Anies menjawabnya dengan capaian kerja yang memuaskan warga DKI terutama dalam peningkatan kesejahteraan sosial," kata Agung.


Anies juga merepresentasikan perajut keberagaman dan merekatkan persatuan yang ada di Indonesia.


“Kami yakin mas Anies mampu merangkul dan menyatukan dalam situasi sosial politik yang terbelah seperti saat ini," kata Agung yang juga Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia.


Terakhir, baik Ulung dan Agung sama-sama mengajak seluruh mantan aktivis 98 untuk mendukung Anies Baswedan agar dapat memenangkan Pilpres 2024.


“Sudah saatnya aktivis memimpin negeri ini agar keadilan sosial bisa terwujud di seluruh pelosok negeri, sehingga rakyat dapat hidup sejahtera," demikian Agung.


Sumber: VIVA

Penulis blog