EKBIS POLITIK

Ahok: Kerja Bagus di BUMN Tak Dipuji, Salah Sedikit Masuk Penjara, Kok Bisa?

DEMOCRAZY.ID
Januari 18, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Ahok: Kerja Bagus di BUMN Tak Dipuji, Salah Sedikit Masuk Penjara, Kok Bisa?

Ahok: Kerja Bagus di BUMN Tak Dipuji, Salah Sedikit Masuk Penjara, Kok Bisa?


DEMOCRAZY.ID - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok bercerita keluh kesah bekerja di BUMN. 


Menurut dia, bekerja di perusahaan pelat merah memang bergengsi, tetapi banyak cerita miris yang dihadapinya selama ini.


Misalnya, cerita miris itu jika seseorang memiliki kinerja yang sangat cemerlang belum tentu bisa diapresiasi. Akan tetapi jika salah sedikit risiko yang dihadapi bisa masuk penjara.


"Karena saya bisa mengerti, di BUMN, kadang-kadang di BUMN itu ya kita kerja baik belum tentu (mendapat) terima kasih, betul Bu Dirut (Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati)? Nanti kalau salah sedikit masuk penjara, dipanggil-panggil lagi. Jadi, akhirnya semua orang takut-takut," ujar Ahok saat peresmian SPBH Jelambar, Jakarta Barat, yang dikutip, Kamis (18/1/2023).


Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, pihaknya dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati telah memutuskan untuk membangun SPBH dan bekerja sama dengan salah satu produsen mobil untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.


Ia menegaskan bahwa keputusan ini bukan karena korupsi, tetapi karena keinginan untuk memajukan negara.


"Akhirnya saya katakan, mari kita putuskan bersama. Ini (groundbreaking SPBH dan kerja sama dengan pabrikan mobil) adalah keputusan dewan komisaris dan direksi. Tentu kita bukan curang. Kalau korupsi saja bisa berjamaah, masa kita benar-benar untuk negara kita takut?" tegas Ahok.


Adapun, SPBH pertama di Indonesia berlokasi di Jelambar, Jakarta Barat. Fasilitas ini akan siap dalam 6 bulan ke depan dan bisa digunakan untuk umum.


Pertamina juga memiliki 17 titik sumber hidrogen di seluruh Indonesia yang bisa digunakan untuk membangun SPBH lainnya.


Sementara, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, perseroan yang dinilai telah siap membangun ekosistem hidrogen di dalam negeri.


 Upaya ini juga menjadi bagian mendorong percepatan mewujudkan target net zero emission (NZE) di 2060.


Dia menambahkan, bahwa Pertamina akan menyediakan berbagai pilihan bahan bakar untuk kendaraan, termasuk biofuel biasa, kendaraan listrik (EV), dan hidrogen. Masyarakat nantinya akan menentukan pilihannya.


"Infrastruktur kita sudah siap dan tinggal bangun HRS saja. Ayo kita buktikan kita bisa provide semua jenis fuel yang diperlukan mobil. Karena hari ini Pertamina lah yang support energi terbesar untuk sektor transportasi," pungkas dia.


Sumber: Suara

Penulis blog