DEMOCRAZY.ID - Internal Timnas AMIN dikabarkan retak. Hal ini dipicu pernyataan Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said yang berbeda dengan Pelatih Kepala Timnas AMIN Ahmad Ali.
Ahmad Ali yang juga merupakan Waketum NasDem buka suara mengenai masalah ini. Ia menyampaikan permintaan maaf secara pribadi kepada Sudirman Said.
"Saya head coach AMIN, Ahmad Ali, meminta maaf kepada pribadi Sudirman Said," kata Ali kepada wartawan, Minggu (31/12).
"Saya berharap ini tidak perlu dipolemikkan," tambah dia.
Ali menuturkan, jika masalah ini terus berlarut. Jelas akan merugikan Timnas AMIN. "Karena kan merugikan Tim AMIN," ucap dia.
Ahmad Ali mengaku sejauh ini dirinya belum berkomunikasi dengan Sudirman Said. Namun, meski begitu, ia memastikan tidak ada keretakan di internal Timnas AMIN.
"Karena kan masing-masing sibuk, tapi saya pastikan Timnas AMIN solid tidak ada perpecahan," tutup Ali.
Sebelumnya, polemik ini mencuat seteklah Muhaimin Iskandar dan Mahfud sama-sama diserang Gibran Rakabuming Raka soal sejumlah singkatan dalam debat cawapres.
Sejumlah pihak menilai, keduanya bisa bekerja sama untuk menyerang balik di kesempatan berbeda.
Namun, hal itu ditolak oleh Ahmad Ali. Dia menilai, saat ini Anies-Imin sedang berkompetisi dengan Prabowo dan Ganjar, jadi tak mungkin untuk bergabung.
"Lawannya Anies ini Prabowo dan Ganjar, terus mau berkomunikasi? Apa nggak ada orang paling tolol, ya itulah kalau ada orang melakukan itu," kata Ali kepada wartawan di Jagakarsa.
Pernyataan dari Ali itu menuai sorotan dari Sudirman Said. Ia menilai, langkah yang keliru bila Timses maupun partai politik pendukung malah menutup komunikasi dengan semua pihak termasuk dua pasangan calon lainnya, yakni Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
"Saya tidak paham kenapa Saudara Wakil Ketua Umum yang menjabat sebagai Pelatih Kepala Timnas AMIN kok seperti anomali. Ucapan-ucapannya provokatif dan memancing keresahan bahkan di antara relawan dan pendukung Anies-Muhaimin, pun di antara partai-partai pengusung," kata Sudirman Said dalam keterangannya, Rabu (27/12).
Eks Menteri ESDM itu mengatakan, dirinya mengenal baik elite NasDem termasuk Ketum, Surya Paloh.
Dalam berbagai kesempatan perbincangan, para elite punya perspektif luas dalam mengelola kompetisi politik. Tidak fatalis dan tidak melihat lawan sebagai musuh.
"Apakah ini sejenis 'role playing'. Sampai-sampai saya kok tidak yakin bahwa ucapan dan tindakan Ahmad Ali mewakili sikap dan kebijakan Partai. Mungkin ini lebih pada sikap pribadi, tetapi karena personality-nya orang-orang internal partai sudah tidak tertarik lagi mengingatkan," jelas dia.
Sudirman khawatir bila sikap ini terus terjadi malah memecah belah para pendukung hingga relawan yang sudah bekerja kerja di lapangan.
Terlebih, ucapan Ahmad Ali tidak mencerminkan kepribadian dan tata nilai politik Anies-Cak Imin yang selama ini sudah dibangun. [Democrazy/Kumparan]