DEMOCRAZY.ID - Salah satu kegiatan kampanye calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan yaitu 'Desak Anies' terus jadi perbincangan publik.
Bahkan kampanye model ini telah melampaui framing 'Gemoy' dari capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan praktisi media sosial Ismail Fahmi di akun X @ismailfahmi yang menunjukkan statistik dari kedua tren yang tengah viral di jagat maya tersebut.
"Desak Anies vs Gemoy di Twitter/X. Sementara itu di Twitter/X, 'Desak Anies' mulai tanggal 24 Desember trennya mengalahkan 'Gemoy' dan puncaknya tanggal 27 Desember 2023 dengan 35k mention vs 6 mention," kata dia dikutip dari akun X @ismailfahmi, Jumat (29/12).
Viralnya 'Desak Anies' disebutnya sebagai bentuk apresiasi dari keberanian Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu dalam berhadapan serta mendengar aspirasi dan pertanyaan masyarakat secara langsung di berbagai daerah.
"Banyak yang mengapresiasi Desak Anies karena menghadirkan politik gagasan, berani mengambil risiko diroasting langsung oleh masyarakat, dan kalau salah jawab bisa jadi gol bundir," tukasnya.
Namun, kata dia, melihat sebaran Twitter ini masih kalah jauh dibandingkan dengan Facebook dan TikTok.
“Menurut hasil survei Mas @BurhanMuhtadi, kubu 01 harus belajar dari kubu 02 dalam memperluas konten Desak Anies ini khususnya di TikTok," ujarnya.
Desak Anies "mendesak" Gemoy?
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) December 29, 2023
Malem-malam gini iseng lihat perbandingan trend pemberitaan dan percakapan tentang Gemoy dan Desak Anies, di berita online dan Twitter/X.
Hasilnya menarik.
Dalam seminggu terakhir, trend pemberitaan di online news terkait "Gemoy" mulai turun… pic.twitter.com/Lac00ojroB
[Democrazy/Kumparan]