HUKUM

Tak Selesaikan KM 50, Eks Danjen Kopassus: Jokowi Penipu!

DEMOCRAZY.ID
Desember 08, 2023
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Tak Selesaikan KM 50, Eks Danjen Kopassus: Jokowi Penipu!

Tak Selesaikan KM 50, Eks Danjen Kopassus: Jokowi Penipu!


DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) penipu karena tidak menyelesaikan kasus terbunuhnya enam pengawal Habib Rizieq Syihab (HRS) atau dikenal KM 50.


“Kkasus KM 50 katanya akan ditindaklanjuti, tapi dagelan, yang dihukum hanya dagelan. Jokowi penipu. Kata aparat 6 syuhada karena keterpaksaan,” kata mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko dalam diskusi beberapa waktu lalu.


Jokowi, kata Soenarko orang tidak malu karena terus mengungkapkan ke publik. “Ini orang budeg tidak punya malu, tidak bisa turun secara konstitusional,” jelasnya.


Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar FPI pengawal Habib Rizieq yang tewas bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. 


Ketua TP3, Abdullah Hehamahua, mengungkapkan, dalam pertemuan itu, Jokowi berjanji akan menangani kasus KM 50 secara transparan.


“Presiden berjanji akan menangani kasus ini dengan transparan,” kata Abdullah, Selasa (9/3/2021) dikutip dari detik.


Jokowi, kata Abdullah, juga siap menerima temuan-temuan dari TP3. Temuan itu berkaitan dengan tudingan adanya pelanggaran HAM berat dalam kasus KM 50.


“Presiden juga siap untuk terima temuan dari TP3,” ujarnya.


“Sebab, menurut Presiden dan Menko Polhukam, hasil temuan Komnas HAM adalah pidana biasa. Sedangkan menurut TP3, peristiwa Km 50 adalah pidana berat,” imbuh Abdullah. 


Mantan Danjen Kopassus Tegaskan Kasus KM 50 Penuh Rekayasa dan Perlu Dibentuk Tim Independen



DEMOCRAZY.ID - Pembunuhan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) atau disebut KM 50 penuh rekayasa di mana Tempat Kejadian Perkara (TKP) dihancurkan. CCTV di TKP juga disebut mati.


“Kasus KM 50 sangat kasat mata ada rekayasa seperti menutupi-nutupi. Gampang sekali melihatnya pemusnahan TKP itu sudah satu bukti ada rekayasa. Saksi-saksi yang tidak mau disebut katanya bahwa korban itu masih hidup di tempat itu,” kata mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko di Channel YouTube Refly Harun beberapa hari yang lalu.


Rekayasa KM 50, kata Soenarko terlihat barang bukti  yang diperlihatkan di Polda Metro Jaya seperti pistol revolver dan peluru kaliber 9 mili. Pistol revolver tidak bisa menggunakan peluru kaliber 9 mili.


“Kita lihat sudah aneh apalagi ada pistol revolver. Saya lihat di situ peluru yang ditampilkan kaliber 9 mili standarnya TNI. Pistol sama peluru tidak nyambung. Revolver kaliber 38 mili polisi bukan kaliber 9 mili yang ditampilkan dalam barang bukti kasus KM yang perliatkan polisi. 


Saya tahu semua jenis peluru yang dipakai semua aparat. Kita semua berkomunikasi dengan petinggi yang katanya FPI tidak ada laskar yang bersenjata. banyak keganjilan setelah itu,” ujarnya.


Untuk mengungkap rekayasa kasus KM 50, Soenarko mengusulkan pembentukan tim independen yang melibatkan semua pihak yang memiliki keahlian dan profesional.


“Harusnya tim dipenden melibatkan pihak-pihak yang kompeten dan profesional menyangkut masalah seperti ini. Tidak hanya dari satu pihak dan kepolisian saja. Yang namanya keadilan bagi warga negara itu Bagi siapapun tidak peduli Apakah apa sukunya agamanya ras atau golongannya,” papar Soenarko.


Soenarko mengatakan, kasus KM 50 sangat layak untuk diungkap kembali untuk penegakan hukum dan keadilan apalagi setelah kasus Sambo tersebar nama anggota Satgas Merah Putih terlibat dalam pembunuhan 6 Laskar FPI. 


“Kalau dugaan kita rakyat nggak mungkin level-level kelas bawah sekelas Iptu yang melakukan itu. Itu tidak mungkin,” jelasnya. [Democrazy/SuaraNasional]

Penulis blog