POLITIK

Sebut Pendukung Prabowo-Gibran Pelaku Pengeroyokan Hingga Korban Meninggal, Ketua Repdem Jogja Mengaku Diintimidasi

DEMOCRAZY.ID
Desember 31, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Pendukung Prabowo-Gibran Pelaku Pengeroyokan Hingga Korban Meninggal, Ketua Repdem Jogja Mengaku Diintimidasi

Sebut Pendukung Prabowo-Gibran Pelaku Pengeroyokan Hingga Korban Meninggal, Ketua Repdem Jogja Mengaku Diintimidasi


DEMOCRAZY.ID - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem) Kota Jogja (Yogyakarta), Yogie Prasetyo mengaku sebagai pembuat dan penyebar  flyer di media sosial terkait ucapan duka cita atas meninggalnya Muhandi Mawanto yang menjadi korban penganiayaan sejumlah oknum Pendukung Prabowo-Gibran pada Minggu (24/12/2023) yang lalu.


"Tapi saya tegaskan bahwa apa yang saya sebarkan adalah fakta, bukan kabar bohong atau hoax apalagi Fitnah," tegasnya dalam keterangan resminya, Sabtu (30/12/2023). 


Hal Itu Yogi sampaikan menanggapi cuitan #99 @PartaiSocmed di akun X (dulu Tweeter)  pada Sabtu (30/12/ 2023) Pukul 9:48 WIB.


“Kemarin Repdem, ormas underbow PDIP, sibuk menyebarkan pamflet fitnah keji berupa tuduhan terhadap pendukung Prabowo-Gibran. Padahal korban meninggal justru akibat bentrokan antara simpatisan PDIP dgn GPK, sebuah ormas underbow partai koalisi mereka sendiri, yaitu PPP,” cuit akun yang kerap menyatakan pendukung Prabowo-Gibran tersebut.


Yogi menjelaskan, oknum pelaku yang telah dilaporkan pihak keluarga korban ke Polsek Depok Timur, Sleman, saat melakukan penganiayaan memang memiliki ciri-ciri membawa dan memakai atribut Gerakan Pemuda Kabah (GPK) yang merupakan sayap PPP.


Namun demikian, Yogi Menekankan bahwa ia tidak membawa-bawa nama PPP maupun GPK, karena bisa saja para oknum tersbut bukan anggota resmi.


"Kan kita juga bisa lihat ada juga yang pakai atribut mirip punya GPK saat deklarasi itu. Logikanya kalau bukan pendukung kan enggak mungkin ikut deklarasi kan? Banyak media yang memuat foto-foto deklarasi dan itu media masanya juga kredibel, lho," ujarnya.


Yogie mengaskan, yang ia tekankan adalah bahwa masa tersebut terbukti dalam rombongan massa Barisan Pemuda Bersama Gibran (BAPER) DIY yang mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran.


“Sudah jelas bahwa pelaku ikut rombongan pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka setelah deklarasi di Grand Pacific Hall, pada Minggu (24/12/2023) di hari kejadian penganiayaan. Repdem tidak akan mundur dan tidak akan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran,” tegas Yogie.


Hal itu sekaligus menyanggah cuitan #99 @PartaiSocmed yang menanyakan apa hubungan pelaku dengan atribut GPK dengan Probowo-Gibran?


“Dan jika ditelusuri lebih jauh ormas GPK Yogya itu justru pendukung Wan Angin! Meski partainya koalisi dgn PDIP tapi GPK Yogya sudah deklarasi dukung 01, meski tidak diakui partainya. Jadi apa hubungannya dgn pendukung Prabowo-Gibran?” Cuit #99 @PartaiSocmed.


Yogie juga mengaku merasa diintimidasi oleh pemilik akun #99 @PartaiSocmed yang mengunggah foto-foto dirinya dengan menyebut sebagai penyebar Fitnah.


“Dari laporan yg kami terima orang ini yg menyuruh menyebarkan selebaran fitnah tersebut ke tempat2 tongkrongan anak2 muda,” cuit akun X  #99@PartaiSocmed.


Namun demikian Yogie mengaku tidak akan gentar dan akan mengawal penuntasan kasus yang telah menyebabkan meninggalnya korban yang merupakan Anggota BSM CK Sleman Timur dan Pendukung loyal Paslon 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.


“Kami tidak akan gentar dengan bentuk ancaman dan intimidasi apapun demi menyuarakan kebenaran dan menuntut keadilan. Kami juga siap menghadapi jika ada pihak-pihak yang ingin memperkarakan kami,” tegas Yogie.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perwakilan keluarga Korban, Dhian Anggraeni menceritakan kronologis kejadian yang menimpa korban.


Menurut Dhian kejadian bermula ketika Pada Minggu (24/12/2024) siang sekitar Pukul 11.00 siang, korban dan teman-temannya sejumlah 15 orang berkumpul di Warung Mie Ayam Barat Masjid Al Mutaqin Dusun Kembang, Maguwoharjo, Depok, Sleman.


Korban dan teman-temannya sudah terbiasa  berkumpul di tempat tersebut tanpa membawa atribut partai atau Capres apapun.


Kemudian sekira Pukul 14.00 datang rombongan konvoi massa yang membawa atribut GPK (Organisasi Sayap PPP) dari arah Maguwoharjo ke selatan.


Massa diperkirakan berjumlah seribu orang berkendara roda dua dan Sebagian mobil.


Namun beberapa oknum massa tersebut mencopot atribut PDI Perjuangan di pertigaan Maguwoharjo.


Melihat  hal itu Tadeo dan Andi (Almarhum Muhandi Mawanto) mencoba menegur dan mengingatkan baik-naik, Namun justru dianiaya hingga luka-luka.


“Korban dibawa oleh anggota Sabhara  ke RS Bunga Bangsa Medika. Kejadian tersebut saya laporkan ke Polsek Depok Timur, semoga segera diproses dan pelaku ditangkap,” harap Dhian saat menerima kunjungan besuk dari Chisya Ayu Puspitaweni, Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sleman dari PDI Perjuangan Nomor Urut 5, Dapil 4 Sleman (Depok dan Berbah) pada Selasa (26/12/2023)


Namun Korban Andi akhirnya meninggal dunia setelah  koma selama empat hari di RSPAU Harjo Lukito Yogyakarta.Kasus tersebut sudah dalam penanganan pihak Kepolisian. [Democrazy/BeritaJogja]

Penulis blog