DEMOCRAZY.ID - Polemik pernyataan "ndasmu etik" yang diungkapan oleh capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, saat Rakornas Gerindra pada Jumat (15/12/2023) belum usai. Setelah sebelumnya ada banyak elite politik yang berkomentar, kini giliran tokoh masyarakat Banyumas, Jawa Tengah, bernama Asringun Marthawirya yang memberikan kritik tajam kepada Prabowo. Asringun mengaku tak terima kata "ndasmu" disebut sebagai kata yang sering diucapkan oleh orang Banyumas. Menurut Asringun, kata "ndasmu" termasuk bahasa pangon (penggembala atau peternak). Bahasa pangon memiliki tingkatan, dan kata "ndasmu" termasuk pada tingkatan bahasa yang sangat kasar. “Orang yang menggembala wedhus, kambing itu. Itu pun ada tingkatannya. Kalau ndasmu itu pada tataran yang sangat kasar." "Biasanya, bilang dengkulmu angop. Yang kedua adalagi, gundulmu. Yang ketiga, ndasmu itu. Sangat kasar," kata Asringun, Selasa (12/12/2023). Lebih lanjut Asringun menjelask
Polemik 'Ndasmu Etik' Prabowo Berlanjut, Tokoh Banyumas Tak Terima Ndasmu Disebut Bahasa Keseharian
Desember 19, 2023
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Polemik pernyataan "ndasmu etik" yang diungkapan oleh capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, saat Rakornas Gerindra pada Jumat (15/12/2023) belum usai. Setelah sebelumnya ada banyak elite politik yang berkomentar, kini giliran tokoh masyarakat Banyumas, Jawa Tengah, bernama Asringun Marthawirya yang memberikan kritik tajam kepada Prabowo. Asringun mengaku tak terima kata "ndasmu" disebut sebagai kata yang sering diucapkan oleh orang Banyumas. Menurut Asringun, kata "ndasmu" termasuk bahasa pangon (penggembala atau peternak). Bahasa pangon memiliki tingkatan, dan kata "ndasmu" termasuk pada tingkatan bahasa yang sangat kasar. “Orang yang menggembala wedhus, kambing itu. Itu pun ada tingkatannya. Kalau ndasmu itu pada tataran yang sangat kasar." "Biasanya, bilang dengkulmu angop. Yang kedua adalagi, gundulmu. Yang ketiga, ndasmu itu. Sangat kasar," kata Asringun, Selasa (12/12/2023). Lebih lanjut Asringun menjelask