"NEPO BABY" (Bayi Nepotisme) Gelar Baru Gibran Yang Disematkan Media Internasional Al Jazeera - DEMOCRAZY News
CATATAN HOT NEWS POLITIK

"NEPO BABY" (Bayi Nepotisme) Gelar Baru Gibran Yang Disematkan Media Internasional Al Jazeera

DEMOCRAZY.ID
Desember 26, 2023
0 Komentar
Beranda
CATATAN
HOT NEWS
POLITIK
"NEPO BABY" (Bayi Nepotisme) Gelar Baru Gibran Yang Disematkan Media Internasional Al Jazeera

"NEPO BABY" (Bayi Nepotisme) Gelar Baru Gibran Yang Disematkan Media Internasional Al Jazeera


DEMOCRAZY.ID - Calon wakil presiden bernomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendapat julukan nepo baby atau bayi nepotisme dari sebuah media asing terkemuka, Aljazeera.


Indonesian leader’s son brushes off ‘nepo baby’ tag in feted debate showing. Itu judul artiket Aljazeera, Sabtu (23/12) atau sehari setelah debat cawapres Pilpres 2024.


"Pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden dirundung tuduhan nepotisme dan kurangnya pengalaman." 


Gibran dipandang sebagai salah satu calon wakil presiden paling kontroversial sepanjang sejarah Indonesia.


"Sejak mengumumkan pencalonannya pada bulan Oktober, Gibran menghadapi badai kontroversi, termasuk tuduhan sebagai “bayi nepo” dan melanjutkan politik dinasti yang mengganggu politik Indonesia," bunyi ulasan Aljazeera.


"Pencalonan Gibran difasilitasi oleh keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi yang melonggarkan persyaratan usia minimum untuk calon presiden dan wakil presiden."


Setelah panggung debat cawapres yang menampilkan Gibran, Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD pada Jumat malam usai, Aljazeera pun mengutip pendapat sejumlah pengamat.


“Kesan saya secara keseluruhan adalah bahwa setiap orang yang ragu-ragu dan mengira Gibran tidak tahu apa-apa, terbukti salah,” kata peneliti di Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura Alexander Arifianto.


Ada juga pengamat yang memandang Gibran hanya mengandalkan slogan dan fakta, menempatkan gaya di atas substansi.


“Dia mungkin berlatih lebih baik dibandingkan dua kandidat lainnya, yang mungkin akan mengesankan beberapa pemilih. Namun, tanggapannya tidak memiliki substansi kebijakan, hanya mengandalkan kombinasi slogan dan fakta,” ujar dosen studi politik dan keamanan di Universitas Murdoch, Perth, Australia Ian Wilson.


Menurut Wilson, meskipun Gibran ingin melepaskan diri dari sebutan “nepo baby”, mungkin sulit untuk menghilangkan citra keluarganya sama sekali.


"Gibran menunjukkan bahwa dia, meskipun ada upaya untuk mencap dirinya sebagai generasi milenial yang berpikiran segar, masih tetap anak ayahnya, menggandakan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan khas Jokowi seperti proyek ibu kota Nusantara,” tutur Wilson. 


Penulis blog