DEMOCRAZY.ID - Aktivis Malari Hariman Siregar mulai menunjuk hidung Presiden Jokowi. Hariman, dalam salah satu tayangan Youtube membeberkan kegelisahannya menyikapi politik dinasti yang muncul sekarang ini. Menurut Hariman, penyelenggaraan kekuasaan politik setelah reformasi telah terkontaminasi watak feodal yang memunggungi demokrasi. Malahan, Hariman menyebut negara sekarang ini seperti milik perorangan yang bisa diatur seenaknya. “Bahkan politik dinasti akan dihidupkan kembali, dengan memaksakan putra mahkota dan sanak keluarga yang minim kualitas namun mendapat perlakuan istimewa dalam kontestasi demokrasi prosedural kita kali ini,” kata Hariman, dalam tayangan Youtube, yang dipantau di Jakarta, Rabu (27/12/2023). Hariman mengingatkan sistem negara republik telah disepakati para pendiri bangsa, yang situasi dan perdebatannya bisa dilihat dari risalah sidang BPUPKI. Dari 66 peserta sidang, sebanyak 55 orang memilih republik, enam orang memilih monarki, dua memilih siste...
Kritik Keras Politik Dinasti, Hariman Siregar Mulai Tunjuk Hidung Jokowi!
Desember 28, 2023
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Aktivis Malari Hariman Siregar mulai menunjuk hidung Presiden Jokowi. Hariman, dalam salah satu tayangan Youtube membeberkan kegelisahannya menyikapi politik dinasti yang muncul sekarang ini. Menurut Hariman, penyelenggaraan kekuasaan politik setelah reformasi telah terkontaminasi watak feodal yang memunggungi demokrasi. Malahan, Hariman menyebut negara sekarang ini seperti milik perorangan yang bisa diatur seenaknya. “Bahkan politik dinasti akan dihidupkan kembali, dengan memaksakan putra mahkota dan sanak keluarga yang minim kualitas namun mendapat perlakuan istimewa dalam kontestasi demokrasi prosedural kita kali ini,” kata Hariman, dalam tayangan Youtube, yang dipantau di Jakarta, Rabu (27/12/2023). Hariman mengingatkan sistem negara republik telah disepakati para pendiri bangsa, yang situasi dan perdebatannya bisa dilihat dari risalah sidang BPUPKI. Dari 66 peserta sidang, sebanyak 55 orang memilih republik, enam orang memilih monarki, dua memilih siste...