HOT NEWS POLITIK

Blak-Blakan! Butet Kartaredjasa Ungkap Semua Kejadian Intimidasi Polisi: Disodorkan Surat Pernyataan Politik

DEMOCRAZY.ID
Desember 08, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
Blak-Blakan! Butet Kartaredjasa Ungkap Semua Kejadian Intimidasi Polisi: Disodorkan Surat Pernyataan Politik

Blak-Blakan! Butet Kartaredjasa Ungkap Semua Kejadian Intimidasi Polisi: Disodorkan Surat Pernyataan Politik


DEMOCRAZY.ID - Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa menegaskan tidak akan berhenti mengekspresikan kesenian buah pikir kepalanya.


Penegasan itu diungkapkannya meski dirinya usai diintimidasi oleh petugas dari kepolisian saat menggelar pertunjukan Indonesia Kita yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 1-2 November 2023 lalu.


"Saya akan terus melangkah, karena saya tidak melanggar hukum, karena saya dijamin dengan Undang-Undang Dasar. Kongres kebudayaan mengamatkan hal itu, saya punya hak dasar, hak asasi manusia untuk mengartikulasikan pikiran secara bebas. Saya tidak takut, karena saya tidak melanggar hukum, kita hanya boleh takut kalau melanggar hukum," kata Butet.


Pernyataan itu disampaikan Butet usai menghadiri mimbar bebas bertema 'Aksi Damai Selamatkan Demokrasi 'Menolak Politik Dinasti' yang digelar Gerakan Mahasiswa Selamatkan Demokrasi (Gemas’D) di Untag Surabaya, Rabu (6/12/2023).


Tugas polisi adalah mengantisipasi ancaman ketertiban umum, tapi dalam pertunjukan kami yang ke-41 program Indonesia kita kemarin, seminggu sebelumnya saya harus menandatangani surat yang salah satu itemnya berbunyi "Saya harus mematuhi, tidak bicara politik, acara saya tidak boleh untuk kampanye, tidak boleh ada tanda gambar, tidak boleh urusan pemilu".


Memang tidak, ini cerita biasa, tapi saya tidak boleh bicara politik, baru kali ini, sejak tahun 98 polisi menambahkan redaksional itu, dan saya tanda tangani, itu menurut saya intimidasi.


Intimidasi tidak harus pertemuan langsung, tidak harus ada pernyataan verbal dari polisi, polisi datang marah-marah, bukan itu.


Kemarin sore, Polda Jakarta bikin jumpa pers, mengatakan tidak ada intimidasi, seakan-akan saya membesarkan masalah, memang tidak ada yang mengintimidasi secara fisik, tidak ada.


Tapi narasi di dalam redaksional itu, menyebutkan saya harus berkomintmen tidak bicara politik, artinya apa? Artinya kontrol, materi seni pertunjukan ku diatur oleh kekuasaan di luar diriku.


Aku kehilangan kemerdekaan mengrtikulasikan pikiranku, aku dihambat kebebasan berekspresi. - Butet Kartaredjasa


"Itu menyangkut konten yang akan saya mainkan. Berarti pikiran kami, ide-ide kami ini dintervensi, dihambat. ini yang saya maksudkan intimiasi," ujarnya.


Kejadian seperti ini dikatakan Butet baru pertama kali terjadi selama 41 kali pertunjukan yang digelarnya.


"Ini gelaran budaya, digelarnya di tempat kebudayaan, apa yang salah," katanya.


Memang, kata Butet para petugas itu tidak mengintimidasi secara verbal maupun fisik, namun, berusaha mengontrol pikirannya.


"Kemarin sore staf saya diundang Polda Metro Jaya dan katanya tidak ada intimidasi. Ya memang tidak ada intimidasi, semua prosedural. Saya merasa intimidasi itu sudah membatasi ide-ide saya. Saya tidak boleh bicara politik di pertunjukan saya," katanya.


Butet juga mengapresiasi Mimbar Bebas di Untag Surabaya yang dihadiri oleh ribuan massa itu. 


Menurutnya gerakan mahasiswa di Surabaya ini akan menjadi inspirasi awal dan berlanjut serta berkembang ke berbagai daerah di Indonesia untuk mencegah hancurnya demokrasi.


"Untuk menghalau orang-orang yang mengkhianati konstitusi. Kita sudah hidup dalam dalam demokrasi yang baik, dan kita sudah bersandar pada konstitusi yang baik pula," katanya. [Democrazy/Kumparan]

Penulis blog