DEMOCRAZY.ID - Umar bin Khattab yang tegap dan gagah kini harus menjadi pesakitan dan terbaring di tempat tidurnya. Luka tusukan Abu Lu’luah di tubuhnya sepertinya tak bisa disembuhkan. Sang Amirul Mukminin merasa akan segera menemui ajalnya. Beberapa orang pun datang menjenguknya. Tiba-tiba ada celetukan dari salah satu penjenguk. “Wahai Amirul Mukminin, tunjuklah penggantimu!” Umar lantas bertanya, “Siapa yang akan aku tunjuk?” Orang yang tidak disebutkan namanya itu kemudian memberi saran kepada sang Amirul Mukminin untuk menunjuk anaknya sebagai putra mahkota, “Boleh aku kasih petunjuk? Abdullah bin Umar.” Umar seketika menjawab dengan nada tinggi. Ù‚َاتَÙ„َÙƒَ اللَّÙ‡ُ، ÙˆَاللَّÙ‡ِ Ù…َا Ø£َرَدْت اللَّÙ‡َ بِÙ‡َØ°َا، ÙˆَÙŠْØَÙƒَ “Semoga Allah menghancurkanmu. Demi Allah, saya sama sekali tidak ingin hal itu. Celakalah kamu!” Imam at-Thabari dalam Tarikh al-Rusul wal Muluk mengutip dengan gamblang kemarahan Umar karena saran seorang yang datang menjenguknya itu. Dalam catatan Imam at-Thabari...
DEMOCRAZY.ID - Umar bin Khattab yang tegap dan gagah kini harus menjadi pesakitan dan terbaring di tempat tidurnya. Luka tusukan Abu Lu’luah di tubuhnya sepertinya tak bisa disembuhkan. Sang Amirul Mukminin merasa akan segera menemui ajalnya. Beberapa orang pun datang menjenguknya. Tiba-tiba ada celetukan dari salah satu penjenguk. “Wahai Amirul Mukminin, tunjuklah penggantimu!” Umar lantas bertanya, “Siapa yang akan aku tunjuk?” Orang yang tidak disebutkan namanya itu kemudian memberi saran kepada sang Amirul Mukminin untuk menunjuk anaknya sebagai putra mahkota, “Boleh aku kasih petunjuk? Abdullah bin Umar.” Umar seketika menjawab dengan nada tinggi. Ù‚َاتَÙ„َÙƒَ اللَّÙ‡ُ، ÙˆَاللَّÙ‡ِ Ù…َا Ø£َرَدْت اللَّÙ‡َ بِÙ‡َØ°َا، ÙˆَÙŠْØَÙƒَ “Semoga Allah menghancurkanmu. Demi Allah, saya sama sekali tidak ingin hal itu. Celakalah kamu!” Imam at-Thabari dalam Tarikh al-Rusul wal Muluk mengutip dengan gamblang kemarahan Umar karena saran seorang yang datang menjenguknya itu. Dalam catatan Imam at-Thabari...