DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak membandingkan sikap Partai Demokrat terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dulu dengan sekarang. Lukman mengatakan sebelum pindah ke Koalisi Indonesia Maju, Partai Demokrat mengkritik IKN agar pembangunannya tidak berakhir dengan kualitas buruk, namun kini mereka memuji pemindahan ibu kota baru, dan akan melanjutkannya jika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024. "Gara-gara pindah koalisi, apa yang dulu terlihat buruk sekarang terlihat indah, meski mengakui jargon "perubahan" adalah gagasan mereka, kini mereka malah harus menelan jargon anak haram konstitusi 'tidak ada perubahan, kita melanjutkan'," ucap Lukman dikutip dari akun X pribadinya, Senin (11/12). Gara2 pindah koalisi, apa yg dulu terlihat buruk skr terlihat indah, meski mengakui jargon "perubahan" adalah gagasan mereka, kini mereka malah harus menelan jargon anak haram kons
DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak membandingkan sikap Partai Demokrat terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dulu dengan sekarang. Lukman mengatakan sebelum pindah ke Koalisi Indonesia Maju, Partai Demokrat mengkritik IKN agar pembangunannya tidak berakhir dengan kualitas buruk, namun kini mereka memuji pemindahan ibu kota baru, dan akan melanjutkannya jika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024. "Gara-gara pindah koalisi, apa yang dulu terlihat buruk sekarang terlihat indah, meski mengakui jargon "perubahan" adalah gagasan mereka, kini mereka malah harus menelan jargon anak haram konstitusi 'tidak ada perubahan, kita melanjutkan'," ucap Lukman dikutip dari akun X pribadinya, Senin (11/12). Gara2 pindah koalisi, apa yg dulu terlihat buruk skr terlihat indah, meski mengakui jargon "perubahan" adalah gagasan mereka, kini mereka malah harus menelan jargon anak haram kons