POLITIK

Sedihnya! Ganjar Ungkap Kekecewaan Dengan Jokowi: 'Bersama, Diberi PR, Lalu Ditinggal'

DEMOCRAZY.ID
Desember 01, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sedihnya! Ganjar Ungkap Kekecewaan Dengan Jokowi: 'Bersama, Diberi PR, Lalu Ditinggal'

ganjar-ungkap-kekecewaan-dengan-jokowi-bersama-diberi-pr-lalu-ditinggal


DEMOCRAZY.ID - Tak bersama lagi. Itulah yang terlihat antara Presiden Jokowi dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Kebersamaan yang selama ini sudah terjalin malah melahirkan kekecewaan.


"Pasti kecewa. Karena kita dulu merangkai sebuah kebersamaan," kata Ganjar dalam wawancara khusus program Info A1 kumparan, dikutip Jumat (1/12).


Ganjar mengatakan, dialog dan diskusi panjang dengan Jokowi sudah sangat intens. Pembicaraan sudah sampai bagaimana Indonesia Emas 2045 bisa terwujud.


Bahkan, diskusi sampai pada siapa sosok yang akan melanjutkan pembangunan ini. Ganjar menyebut, dipilihnya dia juga bukan tanpa dinamika. Perencanaan sudah dibuat dengan baik tapi nyatanya berpisah juga.


"Proses ini yang kemudian buat kami ya kalau sudah direncanakan dengan baik terus kemudian tidak bisa kita lakukan bersama kan tidak mungkin kita tidak katakan tidak kecewa," jelas dia.


Eks Gubernur Jawa Tengah itu kemudian flashback saat dirinya flasback saat ditetapkan sebagai capres oleh PDIP. Saat itu, dia langsung menghubungi Jokowi sehari sebelum pengumuman.


"Kan 21 April saya ditetapkan sebagai calon [presiden], saya kontak-kontakan dengan beliau. Pak Jokowi mohon berkenan bisa hadir, saya akan merasa makin percaya diri kalau ada bapak karena ibu sudah hadir. Itu komunikasi kami 20 malam, malam Jumat," ungkap dia.


Benar. Jokowi datang ke deklarasi Ganjar sebagai capres. Usai acara, Ganjar dan Jokowi terbang ke Solo satu pesawat. Dalam 50 menit penerbangan, keduanya bicara banyak hal.


"Beliau briefing saya, betul-betul briefing. Kondisi dunia, relasi dengan negara-negara sahabat kondisi internal Indonesia tantangan ke depan," tutur dia.


"Jadi sebenarnya saat itu saya sudah merasa ini lho PR-mu besok," tambah dia.


Dengan segala sikap Jokowi saat itu, Ganjar merasa Jokowi sudah mempercayakan padanya untuk melanjutkan program Jokowi ini. Karena keyakinan itulah, Ganjar tak pernah berpikir Jokowi akan meninggalkanya.


"Tapi kami bukan orang yang menangisi, meratapi situasi yang ada," ucap dia.


Jokowi Ajukan 3 Nama Cawapres Ganjar, tapi Tak Ada Gibran


Presiden Jokowi mulai tak tampak keterlibatannya di PDIP menjelang penetapan capres-cawapres. Dia sempat mengusulkan sejumlah kandidat cawapres, tapi tidak ada yang gol. Hingga akhirnya, partai koalisi mendeklarasikan paslon Ganjar-Mahfud tanpa kehadirannya.


Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan, saat proses pemilihan capres, dia yakin Jokowi juga memilih dirinya. Tapi, beda cerita dengan pemilihan cawapres.


"Untuk cawapres memang beliau offering [mengajukan] beberapa nama seperti Mas Sandi, Mas Erick, Kang Emil, itu 3 nama berdasarkan polling yang agak tinggi," kata Ganjar saat wawancara di program Info A1 kumparan, dikutip Jumat (1/12).


Lalu di mana Gibran?


"Enggak [diajukan], enggak sama sekali," jawab Ganjar.


Ganjar menyebut, Jokowi saat itu masih konsisten tak mengajukan anak sulungnya itu maju di Pilpres 2024. Alasannya soal usia dan pengalaman.


"Kan, beliau sudah statement, baru 2 tahun (menjabat walkot), terlalu muda, butuh pengalaman. Jadi kita tidak pernah berimajinasi sejauh itu makanya dari 3 itu yang nanti akan dibicarakan dengan partai pengusung," tutur Ganjar.


Partai koalisi lalu berproses sampai akhirnya diputuskan mengajukan Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar. Saat itu, komunikasi sudah tak lagi terjalin dengan Jokowi.


"Kalau dengan saya, tidak ada komunikasi," ucap Ganjar. [Democrazy/Kumparan]

Penulis blog