'Dulu Prabowo Diliciki Jokowi, Kini Potensial Licik Bersama Jokowi' Oleh: M Rizal Fadillah Pemerhati Politik dan Kebangsaan Begitu gegap gempita Pemilu 2019 rakyat mendukung Capres Prabowo. Yakin menjadi pemenang. Sayang pada kenyataannya justru “dikalahkan” oleh kelicikan. Kasihan Prabowo untuk kesekian kali gagal. Pendukung semakin mengasihani setelah Prabowo bertekuk lutut pada Jokowi sang “pemenang”. Ia menjadi “pembantu”nya dengan sejuta puja-puji. Mungkin berangka lebih dari sejuta, yang jelas over dosis. Jengkel pada Megawati, Jokowi terbeli oleh lidah Prabowo dan Prabowo semakin ingin membeli hati Jokowi. Dimintanya Gibran menjadi Cawapres meski anak itu masih “di bawah umur”. Ayah dan ibu Gibran bahagia menitipkan sang anak kepada Prabowo. Soal “di bawah umur” bisa di “mark up” dengan narasi bantuan paman. Itulah gunanya menguasai Mahkamah Keluarga. Dulu Prabowo diliciki dengan bertarung melawan “Negara” yang segala ada dan bisa. Jokowi waktu itu masih berstatus seba
'Dulu Prabowo Diliciki Jokowi, Kini Potensial Licik Bersama Jokowi' Oleh: M Rizal Fadillah Pemerhati Politik dan Kebangsaan Begitu gegap gempita Pemilu 2019 rakyat mendukung Capres Prabowo. Yakin menjadi pemenang. Sayang pada kenyataannya justru “dikalahkan” oleh kelicikan. Kasihan Prabowo untuk kesekian kali gagal. Pendukung semakin mengasihani setelah Prabowo bertekuk lutut pada Jokowi sang “pemenang”. Ia menjadi “pembantu”nya dengan sejuta puja-puji. Mungkin berangka lebih dari sejuta, yang jelas over dosis. Jengkel pada Megawati, Jokowi terbeli oleh lidah Prabowo dan Prabowo semakin ingin membeli hati Jokowi. Dimintanya Gibran menjadi Cawapres meski anak itu masih “di bawah umur”. Ayah dan ibu Gibran bahagia menitipkan sang anak kepada Prabowo. Soal “di bawah umur” bisa di “mark up” dengan narasi bantuan paman. Itulah gunanya menguasai Mahkamah Keluarga. Dulu Prabowo diliciki dengan bertarung melawan “Negara” yang segala ada dan bisa. Jokowi waktu itu masih berstatus seba