Dorong Masyarakat Kembali Makan Sagu, Mahfud MD: Kita Suka Makan Nasi Setelah Dijajah - DEMOCRAZY News
EKBIS

Dorong Masyarakat Kembali Makan Sagu, Mahfud MD: Kita Suka Makan Nasi Setelah Dijajah

DEMOCRAZY.ID
Desember 21, 2023
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Dorong Masyarakat Kembali Makan Sagu, Mahfud MD: Kita Suka Makan Nasi Setelah Dijajah

Dorong Masyarakat Kembali Makan Sagu, Mahfud MD: Kita Suka Makan Nasi Setelah Dijajah


DEMOCRAZY.ID - Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD menekankan pentingnya masyarakat agar tidak bergantung hanya pada beras/nasi sebagai pangan.


Hal ini Mahfud sampaikan saat acara bedah visi misi di Universitas Ahmad Dahlan, Padang, pada Senin, 18 Desember 2023. 


Ia pun mengungkit sejumlah opsi yang menurutnya merupakan pangan tradisional masyarakat Indonesia.


“Pangan itu bukan hanya beras, harus kembali pada makanan tradisional Indonesia, jagung, gandum, sagu, sorgum dsb. Itu nanti kita kembangkan karena itu sebenarnya makanan tradisional kita," ujar Mahfud sebagaimana dilihat dari kanal Youtube UNAND Official.


Mahfud bahkan menilai opsi beras atau nasi sebagai pangan pada dasarnya masif setelah adanya penjajahan.


Menurut Mahfud ada kesan yang muncul di mana jika sudah makan nasi maka jadi orang hebat.


“Kita suka makan nasi setelah dijajah orang baru beras dst, seakan-akan orang yang paling hebat dan mulia kalau sudah makan beras,” jelasnya.


Dalam sesi diskusi panelis bersama salah seorang dosen bidang agraria itu, Mahfud juga mengakui kegagalan proyek lumbung pangan nasional alias food estate.


Mahfud mengatakan narasi kegagalan proyek pemerintahan Jokowi tersebut sudah banyak diperbincangkan dan ia tak segan menyebut proyek tersebut gagal.


“Food estate, saya kira semua orang punya kesan itu gagal, saya kira iya,” ujar Mahfud sebagaimana dilihat dari kanal Youtube UNAND Official.


Kegagalan Food Estate yang berada di bawah Kementerian Pertahanan itu menurut Mahfud bukannya tanpa alasan. 


Menurutnya, lahan luas yang telah disediakan dan telah mengeluarkan modal super besar tak bisa ditanami karena tidak adanya petani yang tersedia.


“Karena kita menyediakan lahan besar tidak dipikirkan bahwa lahan besar dengan modal besar harus ada petani, sementara lahan yang disediakan nggak ada orangnya, siapa yang mau berani di situ,” jelasnya.


Meski saat ini gagal, Mahfud menilai ide awal dari food estate tetap bisa terus dilanjutkan.


“Idenya bisa diteruskan,” ungkapnya.


Untuk diketahui, dikutip dari laman setkab.go.id, pemerintah menyiapkan rencana antisipasi ancaman krisis pangan dalam RPJMN Tahun 2020-2024 salah satu di antaranya adalah Program Lumbung Pangan Nasional (Food Estate).


Program food estate merupakan program pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. 


Program kebijakan ini masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.


Pengembangan kawasan food estate ditujukan sebagai perluasan lahan untuk meningkatkan cadangan pangan nasional. 


Saat ini program food estate telah dikembangkan di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. [Democrazy/WE]

Penulis blog