DEMOCRAZY.ID - Keliru? Bak senjata makan tuan, narasi SGIE yang dipakai Gibran Rakabuming untuk jatuhkan Cak Imin dibongkar Pakar Ekonomi Syariah.
Profesor Doktor Muhammad Syafii Antonio, M.Ec mengupas tuntas SGIE yang merupakan salah satu topik panas dalam Debat Cawapres 2024.
Sebagaimana diketahui publik, Gibran Rakabuming memakai taktik menggunakan singkatan SGIE yang belakangan disebut sebagai metode licik untuk menjatuhkan Cak Imin.
SGIE yang merupakan istilah tidak populer itu dipakai Gibran untuk bertanya hingga Cak Imin gelagapan untuk menjawabnya.
Ditambah SGIE yang merupakan singkatan dalam Bahasa Inggris malah diucapkan Gibran dengan Bahasa Indonesia memakai logat Jawa kental 'Es Ge I E'.
"Bagaimana langkah Gus Imin dalam meningkatkan peringkat Indonesia di SGIE?" Tanya Gibran kepada Cak Imin dalam Debat Cawapres.
Cak Imin yang mendapat pertanyaan jebakan itu pun langsung menyerah dan balik bertanya ke Gibran.
"Terus terang SGIE saya nggak paham SGIE itu apa?" kata Gus Muhaimin balik bertanya.
Dalam Debat Cawapres 2024, putra sulung Jokowi yang mewakili kubu paslon 02 itu memang nampak menguasai panggung.
Namun pasca debat tersebut, Gibran malah kena bumerang dan dikritisi publik, termasuk Profesor Dr. M. Syafii Antonio.
Pakar Ekonomi Syariah itu menyebut bahwa Gibran Rakabuming ternyata salah menyebut singkatan yang ia gunakan sebagai senjata menghadapi Cak Imin.
"Sesungguhnya menyebut SGIE itu salah, harusnya SGIER," ungkap Profesor Syafii Antonio dikutip dari unggahan YouTube-nya pada Selasa, 26 Desember 2023.
Kemudian ia melanjutkan dengan mengungkap kepanjangan dari singkatan tersebut.
"SGIER State of Global Islamic Economy Report," terangnya.
Profesor menjelaskan bahwa SGIER merupakan suatu laporan tentang bagaimana sektor-sektor tertentu dalam ekonomi syariah secara global.
SGIER diketahui diterbitkan oleh DinarStandard yang merupakan lembaga swasta dari Dubai.
Dalam unggahan video YouTube yang berdurasi hampir 10 menit itu diketahui telah mendapat 215.809 views dan dibanjiri ribuan komentar.
"MasyaAllah prof Ustadz Syafii membantu meng-counter masalah SGIE. Semoga Indonesia bisa memasuki gerbang perubahan," tulis @pountri.
"Jangan sampai negara kita dipimpin oleh cawapres hasil nepotisme, ayo buka mata dan hati," ungkap @ibnurusy2188.
"Kalau ahlinya yang berbicara tentang syariah kaitannya dengan perekonomian NKRI rasanya sejuk, profesional," tulis @leo20agst.
"Kontradiktif sekali Gibran berbicara SGIE ekonomi syariah sementara di kota Solo bertebaran kuliner gukguk dan terbanyak di Indonesia," sindir @NanangSupriatna.
Sumber: Kilat