DEMOCRAZY.ID - Jurnalis Hersubeno Arief menilai debat cawapres antara Gibran Rakabuming vs Mahfud MD bak pertandingan antar kampung yang dipaksakan.
Menurutnya, adu gagasan Gibran Rakabuming vs Mahfud MD akan lucu untuk disimak.
Tetapi Rocky Gerung menegaskan, justru bebannya malah berada pada Mahfud MD, bukan pada Gibran Rakabuming.
"Orang akan melihat seperti pertandingan antar kampung yang dipaksakan, jadi orang kemudian melihat pasti akan lucu."
"Dan orang bersiap-siap saya kira untuk tertawa bukan untuk menyimak dengan serius," tutur Hersubeno Arief, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 17 Desember 2023.
Menurut Rocky, beban Mahfud akan lebih besar daripada Gibran Rakabuming. Diduga hal itu karena Mahfud dikenal sebagai politikus senior yang memiliki ilmu tinggi di pemerintahan.
Sementara lawannya adalah politikus yang baru menjadi wali kota 2 tahun.
"Iya, dan bebannya sebetulnya bukan pada Gibran, pada Mahfud kan. Kan Mahfud jadi dianggap ngapain nantangin anak kecil," kata dia.
Lebih lanjut urai Rocky, Mahfud MD harus mencari cara agar serangan dan sentilan-sentilan serta ejekannya dalam debat cawapres diterima oleh Gibran.
Sebab jika Gibran tidak mengerti ledekannya, Rocky mengungkap hal itu akan menjadi poin buruk bagi Mahfud.
"Dan Mahfud akan cari cara, jangan-jangan ledekan Mahfud tidak dimengerti oleh Gibran," katanya.
"Kalau Gibran diem aja, itu poin buruk buat Mahfud," tambah Rocky.
Pengamat politik yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi itu menyebut Mahfud ingin mendapatkan tepuk tangan saat melawan Gibran Rakabuming.
Namun jika Gibran diam, diaa tidak akan mendapatkan apa-apa.
"Mahfud enggak dapat poin, karena Mahfud mau dapat tepuk tangan. Mahfud ingin Gibran bereaksi supaya terlihat Gibran itu rendah kapasitas intelektualnya," pungkasnya. [Democrazy/Kilat]