Cawapres Gibran Siapkan Ahli Kripto Demi Genjot Hilirisasi Digital, Lo Kheng Hong: Sangat Beresiko...

DEMOCRAZY.ID - Gagasan tentang hilirisasi digital yang sering digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka bahkan pada saat Debat Cawapres terus menuai pro dan kontra.

Lantaran demi menggenjot hilirisasi digital, Gibran Rakabuming akan mempersiapkan berbagai jenis anak muda termasuk ahli kripto.

Berbanding terbalik dengan keinginan Cawapres nomor urut 2 itu, sosok investor ternama Lo Kheng Hong ternyata sudah buka suara terkait kripto.

Lo Kheng Hong secara terang-terangan tidak berani membeli kripto dan lebih memilih untuk beli saham.

Seperti dilansir dari TikTok @zeplinnandapratama pada Sabtu, 30 Desember 2023, ada sebuah video ketika investor saham ini menjelaskan alasannya tersebut.

“Saya tidak berani membeli aset kripto karena tadi saya kan bilang saham is the best choice not cryptocurrency,” jelasnya.

“Saya membeli saham karena di situ ada perusahaannya, misalnya saya beli saham Bank Cimb itu ada perusahaannya,” lanjutnya.

Menurut Lo Kheng Hong karena ada perusahaan maka dalam satu tahun ada kemungkinan bisa menghasilkan keuntungan sebanyak Rp4 triliun.

“Ada banknya, ada asetnya. Kalau saya beli cryptocurrency asetnya apa, nggak ada asetnya, sangat beresiko bagi saya,” terang investor itu.

“Jadi saya menghindari uang saya ditempatkan di tempat yang sangat-sangat berbahaya. Uang saya hanya ditempatkan di tempar-tempat yang aman bagi saya dengan batas keamanan, ada margin of safety, ada discount,” terusnya.

Investor saham ini mengaku tidak mau sakit hati karena kehilangan uang karena menempatkannya di tempat yang berbahaya dan salah.

Lebih lanjut, Lo Kheng Hong mengatakan menolak untuk menaruh uangnya di aset kripto yang menurutnya sangat berbahaya.

“Nanti kalau uang saya hilang gimana, nanti disyukurin sama orang pada gembira semua,” tandasnya.

Sementara itu, momen Gibran Rakabuming akan menyiapkan ahli kripto demi menggenjot hilirisasi digital diucapkan pas debat cawapres.

“Kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligence, anak muda ahli blockchain, anak muda ahli robotik, anak muda ahli perbankan syariah, anak muda ahli kripto,” katanya, dikutip dari YouTube KPU RI.

Sumber: Kilat