Imbas Salat Dijadikan Guyonan, Zulhas Bakal Dilaporkan ke Mabes Polri, Siap-Siap Bakal Ada Aksi Akbar! - DEMOCRAZY News
HUKUM

Imbas Salat Dijadikan Guyonan, Zulhas Bakal Dilaporkan ke Mabes Polri, Siap-Siap Bakal Ada Aksi Akbar!

DEMOCRAZY.ID
Desember 21, 2023
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Imbas Salat Dijadikan Guyonan, Zulhas Bakal Dilaporkan ke Mabes Polri, Siap-Siap Bakal Ada Aksi Akbar!

Imbas Salat Dijadikan Guyonan, Zulhas Bakal Dilaporkan ke Mabes Polri, Siap-Siap Bakal Ada Aksi Akbar!


DEMOCRAZY.ID - Buntut candaan Zulkifli Hasan alias Zulhas, Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) akan menggelar aksi di depan Mabes Polri sekaligus akan melaporkan Menteri Perdagangan itu terkait dugaan penistaan agama.


Aksi akbar dan pelaporan itu rencananya akan dilayangkan ke Mabes Polri pada Kamis (21/12/2023).


"Adapun Aksi Akbar dan pelaporan akan dilaksanakan pada Kamis (21/12/2023)," kata Ketum DPP Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPP CMMI) dalam keterangannya, Anhar Tanjung, Selasa (20/12/2023).


Menurut Anhar, video Zulhas itu telah melukai hati umat islam, karena Zulhas telah menjadikan salat sebagai bahan candaan dan guyonan dalam pidatonya.


Anhar juga menyebut apa yang disampaikan Zulhas dalam pidatonya itu merupakan ranah penistaan agama yang keji.


"Salat sebagai bahan candaan dan guyonan dalam pidato. Ini merupakan penistaan agama yang sangat keji," tegasnya.


Oleh karena itu, Anhar mengajak seluruh kaum muslimin dan ormas- ormas islam agar ikut turun ke jalan menyuarakan tangkap Zulkifli Hasan.


"Kami dari Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) mengajak kepada seluruh Ormas Islam agar dapat bersama sama melakukan aksi tangkap penista agama Zulkifli Hasan sekaligus pelaporan secara resmi di Mabes Polri," tegasnya.


[UPDATE] Segini Jumlah Massa Yang Akan Gelar 'Aksi Akbar' di Mabes Polri, Tuntutannya Zulkifli Hasan Harus di Penjara!


Segini Jumlah Massa Yang Akan Gelar 'Aksi Akbar' di Mabes Polri, Tuntutannya Zulkifli Hasan Harus di Penjara!


DEMOCRAZY.ID - Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) akan menggelar aksi di depan Mabes Polri sekaligus akan melaporkan Menteri Perdagangan itu terkait dugaan penistaan agama.


Aksi akbar ini rencananya akan digelar besok Kamis 21 Desember 2023 di depan Mabes Polri. Aksi ini akan diikuti 100 lebih massa.


"Besok ya. Belum ada pergerakan massa tapi di lihat yang respon udah 100san massa," kata Ketum DPP Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPP CMMI), Anhar Tanjung saat dihubungi, Rabu (20/12/2023).


Kendati akan ada aksi di depan Mabes Polri, namun Anhar pastikan bahwa pihaknya akan fokus membuat laporan polisi terkait kasus penistaan agama yang dilakukan Zulkifli Hasan.


"Besok itu kita lebih ke pelaporan," tegasnya.


Menurut Anhar, video Zulhas itu telah melukai hati umat islam, karena Zulhas telah menjadikan salat sebagai bahan candaan dan guyonan dalam pidatonya.


Anhar juga menyebut apa yang disampaikan Zulhas dalam pidatonya itu merupakan ranah penistaan agama yang keji.


"Salat sebagai bahan candaan dan guyonan dalam pidato. Ini merupakan penistaan agama yang sangat keji," tegasnya.


Oleh karena itu, Anhar mengajak seluruh kaum muslimin dan ormas- ormas islam agar ikut turun ke jalan menyuarakan tangkap Zulkifli Hasan.


"Kami dari Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) mengajak kepada seluruh Ormas Islam agar dapat bersama sama melakukan aksi tangkap penista agama Zulkifli Hasan sekaligus pelaporan secara resmi di Mabes Polri," tegasnya.


FAUI Jateng DIY Kecam Pernyataan Zulhas yang Dinilai Menistakan Agama


Front Aliansi Umat Islam Bersatu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (FAUI Jateng-DIY) mengecam keras pernyataan Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), yang dianggap melecehkan ibadah sholat.


Dalam video yang beredar, Zulkifli Hasan menggambarkan ada kelompok yang dipengaruhi fanatisme terhadap salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) saat menjalankan sholat tidak berani melafalkan "Amin" begitu imam selesai membaca Surat Al Fatihah.


Selain itu, Zulkifli Hasan juga menggambarkan sekelompok umat Islam yang saking fanatiknya terhadap pasangan capres-cawapres sehingga tidak mau menjulurkan satu telunjuk jari saat tasyahud karena khawatir dikira mendukung paslon lain. Zulkifli Hasan juga memeragakan dengan menjulurkan dua jari.


FAUI Jateng-DIY menilai pernyataan Zulkifli Hasan telah masuk ke ranah penistaan agama. Hal ini karena Zulkifli Hasan telah mempermainkan dan mengolok-olok ibadah sholat yang merupakan ibadah sakral bagi umat Islam.


"Umat islam di seluruh Indonesia pasti sakit hati dengan lelucon yang tidak lucu ini," kata Anang Imanudin, Ketua FAUI Jateng-DIY.


FAUI Jateng-DIY menuntut Zulkifli Hasan untuk meminta maaf kepada seluruh umat Islam, dicopot dari jabatan Menteri Perdagangan, dan diproses hukum jika terbukti melakukan penistaan agama.


FAUI Jateng-DIY juga mengimbau kepada semua politisi dan pelaku politik untuk tidak membuat pernyataan atau guyonan yang menyinggung tentang rasa keagamaan, terutama masalah agama sebagai komoditas.


Senada dengan itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi juga menyoroti beredarnya video Zulkifli Hasan tersebut. Ia menilai pernyataan Zulkifli Hasan termasuk kategori penistaan agama.


"Dilihat dari aspek hukum sudah masuk dalam kategori penistaan agama dan bagian daripada upaya memperolok serta mempermainkan agama demi kepentingan politik," ujar Kiai Muhyiddin dalam pernyataan tertulis kepada Suara Islam pada Rabu (20/12/2023).


Kiai Muhyiddin meminta MUI untuk memanggil Zulkifli Hasan untuk memberikan klarifikasi. Jika tidak, maka akan banyak pihak yang akan mengadukan beliau karena sudah menistakan agama Islam.


Menurut Kiai Muhyiddin, pelecehan tersebut meneguhkan dan menegaskan kepada publik bahwa para pendukung Prabowo Subianto adalah kelompok yang menghalalalkan segala macam cara demi meraih tujuan.


"Ini imbas dari perilaku dan pernyataan Prabowo Subianto yang sangat kontroversial terutama yang terkini ‘ndasmu etik’,” ungkapnya.


Dengan sikap seperti itu, kata Kiai Muhyiddin, tak aneh jika mereka dianalogikan sebagai kelompok yang sudah kehilangan akal sehat.


“Memutarbalikan fakta adalah hal yang biasa. Menjadikan ajaran agama sebagai candaan dan cemoohan dibenarkan selama itu mendatangkan manfaat dan menguntungkan,” tuturnya.


“Bahkan pernyataan Zulhas dapat ditafsirkan sebagai kultus individu terhadap Prabowo Subianto. Begitulah memang watak asli para penghianat dan penjilat di mana dengan mudah melakukan pelecehan, penghinaan dan segala bentuk distorsi demi mendapatkan keuntungaan sesaat,” pungkas Kiai Muhyiddin. 


Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas diduga telah menistakan agama islam.


Awalnya dalam video yang beredar, Zulkifli Hasan menyinggung tata cara salat atau kaifiah salat maghrib.


Menteri Perdagangan menyebut di musim kampanye ini sudah banyak orang yang berdiam alias tak menyebut amiin saat menggelar salat berjamaah.


Bahkan dalam video yang sudah viral di media sosial, Zulhas seakan membuat lelucon tentang salat yang dikaitkan dengan ajang Pilpres 2024.


Ini disampaiakan Zulhas dipidatonya di acara Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) 2023.


"Yang jauh-jauh ada loh yang berubah. jadi kalau salat magrib baca alfatihah waladdolin. Ada yang diam sekarang pak," kata Zulhas dikutip, Rabu (20/12/2023).


Menurut Zulhas, kejadian diamnya para makmum itu hampir terjadi di beberapa daerang selama musim kampanye ini.


"Ada yang diam sekarang. Ada pak,” tuturnya.


Zulhas kemudian mengait- ngaitkan diamnya para makmum mengucapkan amim saat menggelar salat berjamaah, karena sebagian melaksanakan salat berjamaah tersebut cinta terhadap Prabowo Subianto.


"Ada yang diam lo banyal pak. Saking cintanya sama Pak Prabowo itu," ucapnya.


Tidak sampai di situ, Zulhas juga menyinggung tata cara tasyahud atau tahiyatul akhir yang seyogyanya mengacungkan satu jari telunjuk.


Namun di musim Pilpres ini sudah banyak jamaah mengacungkan mengacungkan jari telunjuk kanan saat tahiyatul akhir dengan dua jari.


"Itu kalau tahiyatul akhir pak yai, kan gini (jari telunjuk). Sekarang banyak gini pak (dua jari),” tutur dia disambut tawa hadirin. [Democrazy/PojokSatu]

Penulis blog