DEMOCRAZY.ID - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amril menilai penjelasan Cawapres Gibran Rakabuming saat melakoni debat Cawapres membingungkan.
Reza sebelumnya sempat meramalkan Gibran bakal sangat positif saat debat. Bahkan ia menyebut Gibran akan menjadi macan panggung.
Sebagai pakar Reza melihat Gibran sebenarnya belajar marketing sehingga di dalam otaknya sudah ada alur-alur berpikir ala ekonom.
Kemudian Gibran adalah orang muda yang dalam waktu amat-sangat cepat sudah bisa membangun raksasa bisnis dengan suntikan investasi luar biasa besar.
Beberapa perusahaan Gibran di antaranya bangkrut namun Reza menyatakan tidak ingin membahas lebih lanjut soal ini karena fokus kepada debat.
Kemudian di belakang Gibran ada dua orang kuat yakni Prabowo Subianto dan Jokowi. Prabowo Menteri Pertahanan RI sekaligus pasangan Capres pasangan Gibran.
Sementara Jokowi adalah ayah kandung Gibran yang kini menjabat Presiden RI.
Kedua orang ini memungkinkan Gibran mendapat akses data dan informasi yang sangat luas, tidak tertandingi oleh siapa pun.
"Itu yang juga sesuai ramalan saya, membuat pernyataan-pernyataan Gibran terkesan sangat data driven (saat debat)," kata Reza.
Namun setelah menganalisis dan menonton kembali debat Cawapres, Reza menemukan ada sesuatu yang 'lewat' dari pernyataan Gibran.
"Sebagai awam yang tidak belajar ekonomi dan sejenisnya, saya justru tidak bisa memahami substansi banyak bagian yang Gibran katakan," kata pria yang pernah bekerja sebagai ahli untuk DPR RI tersebut.
Ia juga melihat intonasi Gibran yang cenderung datar saat debat membuat kelancarannya dalam berkata-kata terdengar membosankan.
Reza kemudian menilai Gibran berhasil mengemukakan isi hapalannya, tetapi dia tidak berhasil berkomunikasi dengan masyarakat awam.
"Jadi, coba putar ulang debat cawapres semalam. Pejamkan mata, biarkan telinga terbuka. Macan mana yang mengajak engkau berkelana, dan macan mana yang membuat engkau tersesat di dalam rimba?," pungkasnya. [Democrazy/Kilat]