DEMOCRAZY.ID - Habiburokhman, Wakil Ketua Partai Gerindra sebelumnya mengatakan ada penjegalan Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
Gibran Rakabuming sudah diketahui maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto pasca Putusan MK terkait batas usia Capres Cawapres boleh di bawah 40 tahun asal pengalaman jadi Kepala Daerah disahkan.
Gibran Rakabuming dinilai berani maju jadi Cawapres Prabowo Subianto gegara jalannya dimuluskan oleh sang Paman yang merupakan Ketua MK sekaligus Hakim Ketua dalam sidang batas usia Capres Cawapres tersebut.
Habiburokhman menyampaikan saat ini ada terdapat pihak yang berusaha membuat gagal Gibran Rakabuming jadi Cawapres Prabowo Subianto.
Bahkan Habiburokhman menyampaikan ada desain operasi rahasia soal hal tersebut, berasal dari respons terhadap Putusan MK.
“Ada pihak yang menyampaikan ke saya soal kemungkinan ada desain, operasi rahasia yang intinya secara membabi buta ingin menggagalkan mas Gibran Rakabuming untuk jadi Cawapres pak Prabowo, ini terkait respon terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi,” kata Habiburokhman dilansir dari YouTube Kompas TV.
Habiburokhman juga mengatakan bahwa ada pihak yang bergerak sesuai dengan kepentingan politik, salah satunya pengajuan hak angket di DPR.
“Kami melihat ada pihak yang bergerak berdasarkan kepentingan, berdasarkan pergerakan politik jadi tuntutannya tidak masuk akal, isu angket terhadap Putusan MK di DPR, padahal yang tidak akan mungkin jadi objek hak angket oleh DPR yang Lembaga Legislatif,” kata Habiburokhman lagi.
Yang kedua menurut Habiburokhman yang dijadikan operasi penggagalan Gibran Rakabuming adalah putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.
Padahal menurut Habiburokhman Putusan MK merupakan putusan pertama dan terakhir tak bisa dibatalkan.
“MKMK dijadikan alat operasi penggagalan itu, dengan tuntutan yang nggak make sense dengan pembatalan Putusan MK,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa analisis dan keterangan yang disampaikan Habiburokhman itu dangkal.
Menurut Rocky, Prabowo Subianto justru lega jika Gibran Rakabuming tak jadi Cawapres yang bersanding dengannya.
Rocky juga menilai bahwa Prabowo Subianto sadar bahwa banyak publik yang tak mau Gibran maju jadi Cawapres.
“Itu analisis dan keterangan dangkal itu, ada operasi apa kepentingan apa itu, bagi pak Prabowo bebannya lepas karena orang bagaimana pun Pak Prabowo tahu publik tak menginginkan Gibran Gerindra tentu tak mungkin tak menginginkan Gibran,” katanya lagi.
Maka dari itu menurut Rocky Gerung apabila MK tak menjadikan Gibran Cawapres justru membuat Prabowo lega untuk deal dengan Presiden Jokowi.
Bagaimanapun Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi tak bisa lepas satu sama lain meski Gibran gagal jadi Cawapres.
“Jadi kalau MK memutuskan Gibran tak layak jadi Wakil Presiden, bukan Prabowo lega, bukan pergi dari kubu Jokowi justru pak Prabowo lebih lega untuk deal dengan pak Jokowi, legitimasi dia kan juga legitimasi pak Jokowi,” ungkap Rocky Gerung.
Itu tadi Rocky Gerung mengomentari operasi rahasia yang menjegal Gibran Rakabuming sesuai kata Wakil Ketua Gerindra. [Democrazy/Kilat]