HOT NEWS

VIRAL Pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong Soal Konflik Israel-Palestina, Singgung Iman Yahudi & Sikap Indonesia Tak Netral

DEMOCRAZY.ID
November 02, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
VIRAL Pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong Soal Konflik Israel-Palestina, Singgung Iman Yahudi & Sikap Indonesia Tak Netral



DEMOCRAZY.ID - Di tengah konflik Israel - Palestina yang belum juga meredam, Pendeta Gilbert Lumoindong singgung soal Iman Yahudi dan sikap pemerintahan Indonesia terhadap darurat perang tersebut. 


Imbas perang yang berkecamuk, Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan darat di jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak kelompok Palestina.


Atau Kelompok Hamas, melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober.


Warga Palestina berjalan di atas puing-puing bangunan hancur oleh serangan udarfa Israel di sudut Kota Gaza di El-Remal pada 9 Oktober 2023. (Antara)


Diketahui, serangan Israel telah merenggut 8.525 nyawa di jalur Gaza, kata Kementerian Kesehatan di daerah Kantong yang diblokade itu, Selasa.


Sementara itu, lebih dari 1.538 warga Israel tewas dalam konflik tersebut.


Pendeta Gilbert Lumoindong dalam sebuah khotbahnya, turut menyinggung soal konflik Israel - Palestina, dan perbedaan sikap pemerintahan Indonesia.


"Ketika Palestina kirim roket, Indonesia tidak bicara gencatan senjata, Indonesia selalu bicara gencatan senjata selalu setelah Isreal membalas," ujarnya dalam khotbahnya.


"Iman Yahudi adalah Iman Musa, gigi ganti gigi, mata ganti mata,'kamu nyerang kami, kami diam, kami peringatkan, kau masih tetap," ungkap Pendeta Gilbert Lumoindong  dengan nada tinggi.


Pendeta Gilbert menegaskan soal balasan serangan, 'Kami balas sampai kami dapat apa kalian juga perbuat," ujarnya.


Lanjut ia kembali mengungkapkan soal perbedaan sikap dari Indonesia terhadap Israel yakni menurutnya Indonesia tidak pernah bicara gencatan senjata kepada Palestina.


"Waktu roket dikirim, lalu katakan Palestina stop roket!" ujarnya. 


Tak hanya sampai di situ, dalam khotbah itu Pendeta Gilber Lumoindong sempat menyebut nama Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.


"Maaf ibu Menlu yang saya hormati, bapak Presiden yang saya hormati, apakah Indonesia jujur benar-benar mau perdamaian? coba renungkan," ungkapnya sambil mengepalkan satu tangan ke udara.


"Kita negara Pancasila, penjajahan di muka bumi harus dihapuskan tapi itu juga berarti peperangan di muka bumi harus dihapuskan," terangnya.


Kemudian, Pendeta Gilbert menawarkan solusi sikap yang harus dilakukan pemerintahan Indonesia terhadap peperangan Israel dan Palestina.


"Kalau mau menolong yang menderita dari kedua pihak, dan memerintahkan kedua-duanya untuk gencatan senjata, Palestina harus stop dengan roketnya, Israel harus stop dengan bomnya, Indonesia pegang tangan Israel, pegang tangan Palestina, mempersatukan itu baru keren," tutupnya seraya memberikan gestur jempol.


Sontak saja video khotbah yang diunggah dengan judul,'seruan damai untuk Israel dan Palestina' di akun twitter, langsung mendapat tanggapan negatif dari warganet.


Hingga berita ini ditulis, unggahan video khotbah dari Pendeta Gilbert telah ditonton lebih dari 4juta kali.


Ada netizen yang bahkan tak percaya dengan omongan dari Pendeta Gilbert, terutama ketika menyinggung serangan Israel ke Palestina.


"Gue yang Protestan Sejak Lahir Aja Ga Pernah Percaya Dengan Ocehan Si Gilbert Lumoindong Ini, 


Kalau Serius Untuk Seruan Damai Maka "Suruh Keluar Zionis Israel Dari Tanah Palestina".!!!


Biar Lo Tau Bengak Di Palestina Yang Menjadi Korban Pembantaian Israel Itu Berbagai Agama.!!!," tulis warganet di kolom komentar akun Pendeta Gilbert.


"'serangan balasan' sampe bikin 3000+ anak kecil ga bersalah meninggal itu bukan lagi hukum iman musa mata balas mata, tapi genosida," ujar warganet.


"Pak, di Palestina banyak penduduk Katolik & Protestan. Gereja² di bom, almh. Shireen Abu Akleh, jurnalis kristen tewas d tangan zionis. Orang non muslim di Indo  harus sering di edukasi kalo ini bukan perang agama. Tp pembantaian & genosida oleh kaum yahudi zionis selama 75 tahun," ucap warganet. [Democrazy/TvOne]

Penulis blog