HOT NEWS ISLAMI

Telan Dana Rp 10 Miliar, Masjid di Jawa Barat Karya Ridwan Kamil Ini Malah Dikritik Ulama Akibat Hal Ini

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
ISLAMI
Telan Dana Rp 10 Miliar, Masjid di Jawa Barat Karya Ridwan Kamil Ini Malah Dikritik Ulama Akibat Hal Ini



DEMOCRAZY.ID - Bangunan karya Ridwan Kamil memang selalu dirancang super unik dan karyanya sudah tersebar di berbagai daerah dan negara.


Karya-karyanya tersebut menjadikan Ridwan Kamil sebagai pusat perhatian dan idola anak muda, khususnya kiblat para calon arsitek muda.


Hasil karya Ridwan Kamil seperti masjid hingga gedung perkantoran dengan desainnya yang unik pasti selalu dijadikan tempat rekreasi.


Kendati begitu, tak sedikit pula bangunan karya mantan Gubernur Jawa Barat tersebut malah menuai pro dan kontra, seperti dari perspektif masyarakat contohnya masalah biaya hingga desainnya itu sendiri.


Salah satu bangunan karya Ridwan Kamil yang pernah menimbulkan pro kontra yaitu masjid megah yang berdiri kokoh di rest area Tol Cipularang, Jawa Barat.


Para pengguna jalan tol Jakarta Bandung pasti sudah mengetahui dan berkunjung ke masjid ini untuk sekadar beristirahat ataupun beribadah.


Masjid tersebut yaitu Masjid Al Safar yang tepatnya terletak di KM 88 Tol Cipularang arah Jakarta.


Disebut sebagai masjid terbesar yang dibangun di rest area di Indonesia dan selesai dibangun pada tahun 2012 lalu, masjid yang mampu menampung 1.200 jamaah ini telah menelan dana hingga Rp10 miliar.


Megah dan amat besar untuk sekelas tempat ibadah di rest area, masjid ini ternyata malah menuai pro kontra masyarakat.


Sempat viral di twitter (X) seorang ustadz bernama Rahmat Baequni yang dengan tegas menyebutkan adanya bentuk bangunan yang mirip simbol iluminati atau dajjal. Hal ini berkaitan dengan segitiga dan mata satu.


Ia meyebutkan ada beberapa pintu berbentuk segitiga dan mata satu sehingga mempertanyakan ke mana kiblat umat muslim yang sesungguhnya.


Pernyataannya tersebut tentu telah menggiring opini masyarakat. Seiring dengan adanya tuduhan tersebut, Ridwan Kamil tentu menepis hal itu.


Dengan santai, dirinya meminta agar masyarakat tak berburuk sangka, di mana konsep masjid Al Safar tersebut yaitu konsep tak beraturan dan menyatu dengan alam dimulai dari bentuk segitiga dan origami.


Ia menegaskan bahwa tuduhan adanya simbol iluminati yang di lontarkan kepadanya itu sama sekali tidak benar.


Sementara itu, Jasa Marga juga menjelaskan bahwa pihaknya memandang bangunan tersebut sebagai adaptasi dari topi iket Sunda.


Di sisi lain Rahmat Baequni mengaku kritikan yang ia lontarkan bukan untuk menyerang Ridwan Kamil secara pribadi.


Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mempercayai adanya kandungan simbol iluminati dalam Masjid Al Safar dan adapula yang sama sekali menepis hal tersebut. [Democrazy/AB]

Penulis blog