'Sutradara Sekaligus Aktor Drama Politik Yang Sedang Berlangsung Saat Ini Justru Jokowi'
Pernyataan Presiden Jokowi terkait drama politik yang sedang terjadi menjelang Pilpres 2024 mendapat sindiran tajam dari politisi PDIP Deddy Yevri Sitorus.
Deddy setuju bahwa saat ini sedang terjadi drama politik menjelang pemilu. Namun Deddy mengatakan bahwa sutradara dibalik drama politik ini justru Presiden Jokowi sendiri.
Deddy kemudian mencontohkan drama yang dianggapnya dilakukan oleh Jokowi seperti perpanjangan masa jabatan presiden hingga penundaan Pemilu 2024.
Dia menilai puncak drama perpolitikan di Indonesia terjadi ketika gugatan batas usia capres-cawapres dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) yang berujung pencopotan Anwar Usman sebagai Ketua MK oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
Deddy juga mengomentari berbeloknya arah anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dengan menjadi cawapres Prabowo Subianto dan menantunya sekaligus Wali Kota Medan, Bobby Nasution mendukung Prabowo.
Menurutnya, secara aturan partai, Gibran dan Bobby sudah otomatis bukan kader dari PDIP.
Sementara, Juru Bicara Anies Baswedan Andi Sinulingga mengatakan drama politik paling mungkin dilakukan oleh Presiden, karena dia memiliki kekuasaan.
Hal itu disampaikan Andi Sinulinga saat menanggapi pernyataan Jokowi soal banyak drama dan sinetron menjelang Pilpres 2024 diucapkan saat dia berpidato di acara HUT ke-59 Partai Golkar beberapa waktu lalu.
Andi mengatakan pernyataan soal presiden paling layak menjadi sutradara terbukti dalam banyak hal. Ia mengklaim buktinya itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
“Ini bahwa Jokowi itu adalah aktor sekaligus sutradara,” katanya.
Menurut Andi, justru Jokowi yang mengorkestrasi dan dia juga yang mempermasalahkan.
“Jadi Pak Jokowi itu sudah terlalu sering, bilang tidak akan impor tapi impor. Macam-macam yang dikatakan, dilakukan sebaliknya,” ujar dia.
Andi mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi tak perlu lagi mengatakan soal drama politik. Seorang presiden, hanya perlu memunculkan narasi yang maju soal Pilpres 2024.
“Jadi kita itu mau ke mana sih? Mau maju? Ya narasi kita maju aja tapi ini kan mau dialihkan terlalu banyak drama terlalu banyak perasaan,” katanya.
Andi mengatakan dirinya dulu merupakan pendukung Presiden Jokowi, namun sekarang sikapnya sudah berbeda.
Apa yang terjadi saat ini, kata Andi, karena Presiden Jokowi selalu mendapatkan dukungan dari pendukungnya.
“Nah sekarang baru tau gitu loh. Kalau dia gak dibelain terus dia gak kayak kebablasan kayak begini. Dibelain terus jadi the man who could do no wrong. Jadi selalu benar aja gitu loh, enggak mungkin manusia enggak ada salahnya,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemilihan presiden atau Pilpres 2024 menghadirkan banyak drama. Padahal, menurut dia, pesta demokrasi itu seharusnya dipenuhi perang ide dan gagasan. ***