'Sinyal Anies - Ganjar Bersatu?'
SUDAH dua momentum, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menunjukkan kemesraan dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
Momentum pertama, ketika Anies mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ganjar Pranowo di media sosial dengan narasi berbahasa Jawa kebalikan ala Yogjakarta bercampur Indonesia.
Di situ Anies meminta Ganjar mengajaknya makan bersama. "Selamet ulang tahun, Dab @ganjarpranowo! Mugi2 terus sehat, nek ono daladh2 bareng ojo lali ngundang ya. :)" demikian Anies menulis di akun media sosialnya X.
Yang jika diartikan secara bebas adalah, "Selamat ulang tahun Mas, semoga selalu sehat, kalau ada makan-makan bareng jangan lupa ngundang yaa :)."
Cuitan Anies ini pun direspons Ganjar dengan tak kalah manisnya.
“@aniesbaswedan, sampeyan mugo-mugo sehat terus juga yo. Duh tanggal tua lagi poya mothig e, hahaha”.
Momentum kedua adalah ketika Ganjar Pranowo dan Anies berswafoto dengan kalangan jurnalis yang bertugas di Istana usai mereka termasuk Prabowo Subianto dijamu makan siang oleh Presiden Jokowi. Dalam swafoto tersebut, hanya ada Ganjar dan Anies tanpa Prabowo.
Foto ini kemudian mengundang aneka reaksi dari netizen. Mereka menilai Ganjar dan Anies telah “bersatu” di tengah telunjuk Jokowi yang secara tersirat mengarah ke kubu Prabowo-Gibran.
Dua momentum tersebut tidak salah lagi bila kemudian dimaknai sebagai terjalinnya suasana kebatinan di antara Ganjar dan Anies.
Ganjar yang dicalonkan oleh ibu kandungnya sendiri PDIP dan partai lain PPP, Perindo, dan Hanura, pantas disebut kecewa dengan majunya saudara separtai Gibran Rakabuming Raka si putra Jokowi menjadi bakal calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
Anies sendiri bisa dibilang dalam posisi berlawanan dengan kubu Jokowi. Anies yang diusung partai Nasdem, PKB, dan PKS jelas membawa jargon PERUBAHAN dari apa yang telah dicapai rezim Jokowi sekarang ini.
Posisi Ganjar dan Anies ini sama-sama “terancam” oleh telunjuk Jokowi yang oleh banyak pihak disebut telah mengarah ke kubu Prabowo dengan masuknya Gibran ke sana.
Telunjuk Jokowi juga diikuti oleh gerbong pendukung organ relawan Projo dan Jokowi Mania (Joman) serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin putra Jokowi Kaesang Pangarep.
Dari konstelasi ini, jelas kekuatan Jokowi akan berjuang memenangkan Prabowo-Gibran sekaligus menempatkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sebagai pihak lawannya.
Bagi kubu Ganjar dan Anies, kubu Prabowo-Gibran secara otomatis menjadi kubu yang harus dilawan bersama.
Baik Ganjar dan Anies, dalam situasi sekarang ini bisa saling mengambil keuntungan. Kubu Ganjar bisa mengambil dukungan suara dari kubu Anies bila salah satu di antara mereka maju ke putaran ke-2 Pilpres melawan Prabowo-Gibran, begitu juga sebaliknya.
Tetapi, jika yang maju di putaran ke-2 adalah Ganjar melawan Anies, mereka juga berpotensi untuk mencari dukungan dari suara pendukung Prabowo-Gibran.
Simulasinya, jika Pilpres berlangsung dua putaran dengan menghadapkan kubu Ganjar-Mahfud melawan Prabowo-Gibran, ada potensi suara dari kubu Anies akan lari ke Ganjar-Mahfud.
Komunikasi dan interaksi yang dibangun oleh Ganjar dan Anies belakangan ini sangat baik untuk mencairkan hubungan pendukung mereka dalam melawan telunjuk Jokowi yang tersirat mengarah ke Prabowo-Gibran.
Bersatunya pendukung Ganjar dan Anies sangat mungkin terjadi jika sentimen negatif kepada Jokowi-Prabowo-Gibran terus menggelinding sampai Pilpres selesai.
Narasi bahwa Ganjar dan Anies sebagai korban dari politik dinasti lewat jargon maju anaknya, maju menantuya, dan maju iparnya akan menguatkan suasana kebatinan pendukung mereka. [Democrazy/Poskota]