DEMOCRAZY.ID
.jpg)
DEMOCRAZY.ID - Setelah mempermasalahkan ijazah Gibran Rakabuming Raka, Dokter Tifa kembali memanas usai putra sulung Presiden Joko Widodo itu tak hadiri Dialog Terbuka Muhammadyah.
Seperti diketahui, Gibran dilaporkan tak hadir karena harus memenuhi undangan Nadhalatul Ulama (NU).
Alhasil, Gibran tak bisa menemani Prabowo Subianto dalam acara yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Jumat, 24 November 2023 itu.
Kendati begitu, Prabowo telah meminta maaf kepada seluruh hadirin karena keduanya yang harus berbagi tugas.
"Hari ini saya minta maaf Gibran Rakabuming Raka tidak bisa hadir karena justru ada acara lain yang bersamaan waktunya, di Jatim juga, tapi yang menyelenggarakan adalah NU," kata Prabowo.
Sementara itu, ketidakhadiran Gibran ini tentu tidak lepas dari komentar negatif publik, salah satunya Dokter Tifa.
Dalam cuitannya, Dokter Tifa menyebut Gibran tak memiliki adab.
Sehingga ia menduga bahwa Prabowo akan lebih banyak minta maaf disebabkan oleh sang Wali Kota Solo yang banyak absen.
"Beginilah kalau urusan sama Bocil nir adab. Sepertinya sampai Februari nanti pak Prabowo akan sering sekali minta maaf dimana-mana," cuitnya, dikutip dari akun X @DokterTifa.
Seakan memiliki rasa dendam dan konsisten tetap julid, Dokter Tifa memberikan sindiran telak untuk Gibran.
"Tenang pak Prabowo. Ngga ada dia lebih baik," katanya.
"Kalau perlu Bapak maju aja sendiri ngga usah pake Cawapres. Balikin aja Bocil itu ke ortunya," tutupnya.
Sebelumnya, Dokter Tifa pun telah menanggapi soal ketidakhadirannya Gibran dalam acara penting itu.
Karena dihadiri oleh para panelis debat yang mayoritas merupakan Profesor, Dokter Tifa menuding Gibran tak memiliki nyali.
"Wuih....Panelis Debat Capres Muhammadiyah, PROFESOR semua. Walah pantes ada yang terbirit-birit kabur sampai lupa kalimat saktinya: "Pak Prabowo, tenang saja Pak, saya ada di sini"," ujarnya.
Dalam cuitannya itu, ia mengungkapkan bahwa Gibran telah menyia-nyiakan 40 juta suara yang dimiliki Muhammadiyah.
"Lha di sini mu ki ngendi, lhe. (lha di sini dirimu di mana) Iki lho digoleki (ini lho yang dicari). Muhammadiyah itu 40 juta suara lho!," tutupnya. [Democrazy/Kilat]
