DEMOCRAZY.ID - Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Dimas Bagus Arya menilai pernyatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menyebut konflik rempang karena campur tangan intelijen asing sebagai bentuk lepas tangan pemerintah. Menurut dia, isu yang dilontarkan Prabowo justru memperlihatkan bentuk ketidaktahuan peristiwa yang sebenarnya. "Pernyataan terkait dengan isu intersepsi asing adalah suatu bentuk kebodohan dan terkesan menunjukkan indikasi lepas tangan dari tanggung jawab pemerintah untuk berpihak terhadap kepentingan warga Rempang," ujar Dimas melalui pesan singkat, Senin (6/11/2023). Karena menurut Dimas, konflik Rempang jelas merupakan kekerasan berbasis modal atau capital violence yang tidak melibatkan paritisipasi masyarakat. "Dan juga terbukti terdapat sejumlah kekerasan yang dilakukan oleh aparat negara," tuturnya. Di sisi lain, Dimas menyayangkan pernyataan Prabowo itu karena menunjukkan kualitas sebagai kandidat c...
DEMOCRAZY.ID - Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Dimas Bagus Arya menilai pernyatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menyebut konflik rempang karena campur tangan intelijen asing sebagai bentuk lepas tangan pemerintah. Menurut dia, isu yang dilontarkan Prabowo justru memperlihatkan bentuk ketidaktahuan peristiwa yang sebenarnya. "Pernyataan terkait dengan isu intersepsi asing adalah suatu bentuk kebodohan dan terkesan menunjukkan indikasi lepas tangan dari tanggung jawab pemerintah untuk berpihak terhadap kepentingan warga Rempang," ujar Dimas melalui pesan singkat, Senin (6/11/2023). Karena menurut Dimas, konflik Rempang jelas merupakan kekerasan berbasis modal atau capital violence yang tidak melibatkan paritisipasi masyarakat. "Dan juga terbukti terdapat sejumlah kekerasan yang dilakukan oleh aparat negara," tuturnya. Di sisi lain, Dimas menyayangkan pernyataan Prabowo itu karena menunjukkan kualitas sebagai kandidat c...