POLITIK

PDIP 'Coret' Gambar Jokowi dari Baliho Ganjar-Mahfud, Bukti Keretakan?

DEMOCRAZY.ID
November 18, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
PDIP 'Coret' Gambar Jokowi dari Baliho Ganjar-Mahfud, Bukti Keretakan?



DEMOCRAZY.ID - PDI Perjuangan (PDIP) tak lagi memasang gambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di baliho capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md. PDIP memiliki alasan tersendiri kenapa gambar Jokowi 'dicoret' dari baliho Ganjar-Mahfud.


Sebelumnya, dalam beberapa baliho PDIP NTB yang mejeng di seputar Kota Mataram tampak memasang foto Jokowi.


Pantauan detikBali, baliho-baliho PDIP NTB yang dipasang sebelumnya menampilkan foto Jokowi diapit oleh Presiden Soekarno dan Megawati Soekarnoputri. Lengkap dengan foto capres PDIP Ganjar Pranowo dan Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.


Namun, seusai pendaftaran resmi capres-cawapres, baliho-baliho yang menampilkan foto Jokowi itu diturunkan.


Teranyar, dari sejumlah titik baliho yang ada di ibu kota NTB itu, PDIP NTB tak lagi menempatkan wajah Jokowi. 


Sebagai contoh dua baliho yang ada di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram dan Kantor DPD PDIP NTB.


Pada baliho pertama, foto Jokowi tak ditampilkan lagi. Hanya ada foto Ganjar-Mahfud di bagian tengah dengan ukuran cukup besar.


Mereka diapit oleh Soekarno pada posisi pojok kiri atas dan Megawati di bagian pojok kanan atas. Di bawah foto keempat orang tersebut, tepampang foto Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.


Baliho tersebut dibumbui dengan kalimat "Menuju Indonesia unggul, gerak cepat mewujudkan negara maritim yang adil dan lestari".


Baliho tersebut hampir sama dengan yang dipampang di depan Kantor DPD PDIP NTB. Yang membedakan hanya letak foto masing-masing. 


Ganjar-Mahfud tetap berdampingan di posisi tengah, sementara Soekarno-Megawati sejajar di posisi pojok kanan atas. Sementara Rachmat Hidayat di sisi pojok kiri bawah.


Dikonfirmasi terkait tak lagi munculnya foto Jokowi dalam baliho Ganjar-Mahfud milik PDIP NTB, Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat memberi keterangan.


Rachmat mengaku memang sengaja tak lagi memasang foto Jokowi atas alasan posisi Jokowi sebagai presiden. Tak elok jika foto presiden ikut tampil pada baliho sosialisasi capres-cawapres.


"Kita ndak enak juga, bagaimana kita mau pasang. Sudah jelas kan, ndak usah ditanya. Dia kan presiden juga. Karena beliau (Jokowi) itu presiden ya jangan kita libat-libatkan, ndak usah," kata Rachmat via telepon pada Sabtu (18/11/2023).


Apalagi, kata Rachmat sebentar lagi sudah memasuki tahapan resmi kampanye pemilu yang akan dimulai pada 28 November 2024. 


Tak adanya foto Jokowi, menurut Rachmat, sekaligus menjadi pesan bahwa presiden mesti bersikap netral dalam kontestasi pemilu.


"Jangan dikaitkan dengan perasaan-perasaan. Ndak usah. Situasi semacam ini ya kami jangan libatkan presiden. Kami netral saja, supaya dia (Jokowi) netral lah. Kami menjaga dia," bebernya.


Lebih jauh, Rachmat meminta publik menafsirkan perihal tak lagi adanya foto Jokowi dalam baliho PDIP NTB.


"Kita landai-landai saja, biar publik yang menafsirkan," pungkasnya.


Pantauan detikBali, setidaknya terdapat sekitar 15-20 baliho PDIP NTB yang terpampang di sejumlah billboard berukuran besar di Kota Mataram. Seluruh baliho tersebut tak lagi menampilkan wajah Jokowi. [Democrazy/DetikBali]

Penulis blog