DEMOCRAZY.ID - Skenario masa jabatan tiga periode ternyata pernah diajukan orang kepercayaan Presiden Joko Widodo ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Sebab Jokowi tidak berani berbicara langsung kepada Megawati terkait permintaanya tersebut karena kemungkinan besar akan ditolak.
Hal itu dikatakan politikus senior PDIP Panda Nababan melalui podcast YouTube Abrahamsamadspeakup, Rabu (1/11).
"Kalau menurut (cerita) orang-orang yang dekat dengan Jokowi, menghubungi ibu (Megawati Soekarnoputri) iya. Mereka juga pernah mengaku ke saya dipesankan Jokowi untuk ngomong ke ibu (melobi masa jabatan presiden tiga periode)," kata Panda.
Namun karena Megawati taat konstitusi, sambung Panda, permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya hingga tiga periode itu ditolak putri Bung Karno tersebut.
"Tapi kemudian ibu (Megawati) tolak tegas karena tidak mungkin," kata Panda.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menyebut persoalan Presiden Jokowi dengan PDIP diduga disebabkan tidak dikabulkannya permintaan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode.
"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui," kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10).
Menurut Adian, PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi. Selain itu, PDIP juga ingin menjaga konstitusi karena hal itu terkait dengan keselamatan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
Diungkap Panda Nababan, Jokowi Ngotot Promosikan Ganjar agar Diusung PDIP
Politikus senior PDIP, Panda Nababan membocorkan peran Presiden Joko Widodo di balik pencalonan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar diusung PDIP berkompetisi di Pilpres 2024.
"Aku ingat betul aku sama dia (Presiden Jokowi) boleh dikatakan terlibat, dalam arti kata merencanakan dan mempromosikan Ganjar jadi calon presiden," kata Panda melalui podcast YouTube Abrahamsamadspeakup, Rabu (1/11).
Panda mengakui bahwa Presiden Jokowi merupakan pihak yang lebih dulu mempromosikan Ganjar maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Aku jadi saksinya, aku jadi orang yang terlibat bersama dia (Presiden Jokowi) gitu loh, jadi maka itu dalam beberapa hal dalam pembicaraan kami berkali-kali mengenai itu kita mendiskusikan bagaimana supaya Mbak Mega bisa nerima, bagaimana Puan Maharani jangan tersinggung. Itu pembahasan kita sama Pak Jokowi," ungkap Panda.
Pembicaraan untuk menggolkan Ganjar menjadi capres PDIP, kata Panda, juga dilakukannya bersama Presiden Jokowi saat bertemu di Istana.
"Kita dua aja, apa yang kita bicarakan, bagaimana biar sukses Ganjar jadi calon, strategi bagaimana strategi diatur," kata mantan Ketua DPD PDIP Sumatra Utara ini.
Untuk selanjutnya, Panda mengaku masih bertanya-tanya, apakah sampai saat ini Jokowi masih mendukung Ganjar atau tidak.
Sebab putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sudah resmi digaet Prabowo Subianto menjadi cawapresnya.
[Democrazy/RMOL]