DEMOCRAZY.ID - Menko Marves sekaligus politisi senior Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan pandangannya terkait situasi politik jelang Pilpres 2024. Luhut menegaskan, perbedaan pilihan politik adalah hal yang biasa. Namun, hal itu tidak seharusnya membuat masyarakat bermusuhan. "Wong kakak beradik aja bisa beda [pilihan], kok. Tapi jangan musuhan, jangan berkelahi, jangan dendaman gitu yang akhirnya membuat kita setback semua," kata Luhut dalam keterangannya di reels Instagram, Sabtu (18/11). Menurutnya, masyarakat harus pintar membaca tanda zaman dan harus berbasis data. Perbedaan politik, katanya, tidak bisa dibawa perasaan. "Nanti kalau jatuh cinta aja bicara perasaan. Kau tanyalah hatimu yang paling dalam apa, sih, yang sudah kau lakukan buat republik ini?" tuturnya. Luhut kemudian meminta masyarakat untuk tidak gampang menilai seseorang. Pernyataan ini seperti membela Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto di usianya yang masih ...
DEMOCRAZY.ID - Menko Marves sekaligus politisi senior Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan pandangannya terkait situasi politik jelang Pilpres 2024. Luhut menegaskan, perbedaan pilihan politik adalah hal yang biasa. Namun, hal itu tidak seharusnya membuat masyarakat bermusuhan. "Wong kakak beradik aja bisa beda [pilihan], kok. Tapi jangan musuhan, jangan berkelahi, jangan dendaman gitu yang akhirnya membuat kita setback semua," kata Luhut dalam keterangannya di reels Instagram, Sabtu (18/11). Menurutnya, masyarakat harus pintar membaca tanda zaman dan harus berbasis data. Perbedaan politik, katanya, tidak bisa dibawa perasaan. "Nanti kalau jatuh cinta aja bicara perasaan. Kau tanyalah hatimu yang paling dalam apa, sih, yang sudah kau lakukan buat republik ini?" tuturnya. Luhut kemudian meminta masyarakat untuk tidak gampang menilai seseorang. Pernyataan ini seperti membela Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto di usianya yang masih ...