ISLAMI

Kisah KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah yang Dicap Kafir dan Dapat Ancaman Pembunuhan

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
ISLAMI
Kisah KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah yang Dicap Kafir dan Dapat Ancaman Pembunuhan



DEMOCRAZY.ID - Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan sempat dicap kiai kafir dan dituding mengajarkan ideologi Islam yang tak sejalan dengan tradisi.


Dikutip dari situs Muhammadiyah, orang-orang masih berpendangan kolot, khususnya kaum Muslim di Yogyakarta.


Saat menyebarkan ajaran Islam yang sesuai sunnah dan Alquran, KH Ahmad Dahlan mendapat pertentangan.


Pasalnya, apa yang diajarkan KH Ahmad Dahlan dianggap mengikis acara tradisi-tradisi yang biasa dilakukan.


Acara tersebut bukan merupakan ajara Islam karena hanya ditambah-tambahkan saja dan tak sesuai dengan syariat.


Dengan keinginan untuk membuat umat Islam terbuka dengan dunia luar dan pengetahuan umum serta kegiatan sosial, maka KH Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah pada 18 November 1912.


Tuduhan kafir itu terjadi saat KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah yang mengajarkan ilmu yang bukan agama saja.


Selain itu, sekolah yang dibangun KH Ahmad Dahlan menyediakan sarana pendukung seperti papan tulis, meja, kursi, dan barang-barang yang tak lazim sebagai sekolah agama.


Barang-barang tersebut terbiasa digunakan di sekolah-sekolah yang dikelola dan didirikan pemerintah Hindia Belanda.


Sempat Dilarang Dakwah


KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah sempat dibatasi kegiatannya di luar Yogyakarta, tapi ulama yang kerap dijuluki 'Sang Pencerah' tetap tak gentar.


Saat KH Ahmad Dahlan mengenalkan Muhammadiyah ke luar Yogya seperti di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, sambutannya tidak ramah.


Bahkan ia pernah mendapatkan surat kaleng yang berisi ancaman pembunuhan bagi dirinya dan juga istrinya.


Meski begitu, KH Ahmad Dahlan tetap berjalan ke Banyuwangi meski keluarganya mencegah karena adanya ancaman tersebut.


“Kalau orang yang durhaka telah berani bertindak begitu, kenapa kami yang membawa kebenaran dan hendak menyiarkan agama yang haq harus takut kepada mereka? Kami harus berangkat sekarang juga untuk mengajar dan mendidik mereka,” jawab Kiai Dahlan.


Namun, hingga KH Ahmad Dahlan datang bersama istrinya, tidak ada bahaya yang mendatanginya dan perjalana kembali ke Yogyakarta juga aman. [Democrazy/Hops]

Penulis blog